JK Minta Warga Menahan Diri, Tak Ikut Aksi 112

Wapres Jusuf Kalla meminta masyarakat bersabar dalam menanggapi kasus yang bergulir.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 08 Feb 2017, 19:57 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2017, 19:57 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya memutuskan untuk tidak mengizinkan aksi long March yang akan dilaksanakan pada 11 Februari 2017. Massa yang datang nantinya hanya akan berkumpul di Masjid Istiqlal.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, aksi 112 tidak perlu dilakukan karena dilakukan sehari jelang hari tenang Pilkada DKI Jakarta.

"Saya kira tidak perlu jelang Pilkada. Kita menahan diri lah," kata JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Polisi menilai, aksi pada 11 Februari tidak memenuhi syarat untuk dilaksanakan. Mengingat, banyak aturan yang dilanggar bila long March dari Masjid Istiqlal hingga Bunda Hi tetap dilaksanakan. Karena itu, polisi tidak mengeluarkan izin.

JK meminta masyarakat bersabar dalam menanggapi kasus yang bergulir. Aksi 112 ini juga dinamakan aksi Bela ulama. Yang dimaksud tentu pimpinan FPI Rizieq Shihab yang kini tengah terjerat banyak kasus.

"Masyarakat tahan diri untuk tidak memperburuk suasana. Toh semuanya dalam proses hukum. Nanti kacau lagi proses hukum," ucap Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menerima beragam masukan dari intelijen. Ada indikasi, aksi 112 dapat mengganggu kelancaran proses Pilkada DKI 2017.

"Karena itu, kalau masih ada massa yang turun aksi ke jalan, akan kami bubarkan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya.

Argo mengaku belum mengetahui pasti peserta aksi 112 itu dari mana saja. Yang pasti, surat pemberitahuan pada Kamis 2 Februari 2017 itu dilayangkan Forum Umat Islam (FUI).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya