Panglima TNI: Doa dan Tausiah Sebaiknya di Masjid Masing-Masing

Gatot Nurmantyo mengaku sudah bertemu dengan Pimpinan PP Muhammadiyah dan PBNU. Mereka sepakat untuk tidak ikut aksi 11 Februari besok.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Feb 2017, 11:27 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 11:27 WIB
20160821-Panglima TNI Tutup Kejurnas Karate IV-Jakarta
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan pidato saat penutupan Kejurnas Karate Piala Panglima TNI ke-IV di GOR Mabes TNI, Jakarta, Minggu (21/8). Acara penutupan ini dihadiri Kepala Staf TNI AD, TNI AL dan TNI AU. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta hendaknya kegiatan membaca Alquran, zikir, dan tausiah dilakukan di masjid masing-masing dan tidak perlu dengan berangkat ke Jakarta untuk ikut dalam Aksi 112. 

"Kegiatan membaca Alquran, zikir, dan tausiah itu kegiatan mulia. Tapi sebaiknya dilakukan di masjid masing-masing. Ulama jangan meninggalkan masjidnya. Saya yakin akan lebih khusyuk dan doanya dikabulkan jika dilakukan di masjid masing-masing," ujar Gatot Nurmantyo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017)

Gatot mengaku sudah bertemu pimpinan PP Muhammadiyah dan PBNU. Mereka pun bersepakat untuk tidak ikut dalam kegiatan 11 Februari besok. Muhammadiyah telah mengimbau kadernya untuk tidak ikut karena kegiatan tersebut kental dengan aroma politik.

"Rais Aam PNU Ma'ruf Amin juga sudah melarang warga NU untuk ikut aksi 112," ujar Gatot. 

Gatot menambahkan, pihaknya telah mengintruksikan jajaran untuk membantu penuh polisi mengamankan Pilkada DKI Jakarta 2017. "Apabila perlu tambahan pasukan, segera bantu lapor belakangan. Pesta demokrasi harus jadi ajang bergembira," ucap Gatot.

Tarik-menarik mewarnai rencana aksi 112. Kegiatan yang dikemas dengan aksi berjalan kaki dari Monas-Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu menuai pro dan kontra.

FUI beserta ormas lain bermusyawarah dengan pemerintah, yang diwakili Menkopolhukam Wiranto di rumah dinasnya, Kamis, 9 Februari 2017 malam. Dalam pertemuan itu disepakati agenda 11 Februari tetap diperbolehkan. Namun, peserta aksi diminta tidak melanggar hukum.

"Dari pemerintah yang berhubungan dengan polhukam, silakan saja kalau ada aktivitas, tapi jangan sampai melanggar hukum, ikuti aturan yang ada. Tadi sudah dibincangkan bahwa tidak ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan betul-betul tidak melanggar hukum," ucap Wiranto seusai pertemuan tersebut.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang ikut hadir dalam acara itu menegaskan aksi tersebut mengalami perubahan tempat. Aksi 112 yang semula akan dilaksanakan di Monas akan dipindahkan ke Masjid Istiqlal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya