Liputan6.com, Jakarta - Situasi politik di DKI Jakarta kian memanas. Ini terkait pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bahwa ada kriminalisasi dalam terhadap dirinya. Antasari menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berada di balik rekayasa tersebut.
Tak terima atas pernyataan Antasari itu, SBY mengaitkan ada aktor politik di belakang Antasari. Bahkan, dia menyebut ada upaya untuk menggemboskan suara Agus-Sylviana di ajang Pilkada DKI 2017.
Terkait kasus saling tuding Antasari dengan SBY, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri enggan berkomentar banyak. Dia justru menyangkal bahwa situasi politik saat ini tengah memanas.
Advertisement
"Kamu yang bilang tinggi. Sekarang yang goreng-goreng siapa? Kita tahu kan," ucap Megawati di kediamannya, Kebagusan Dalam IV, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Dia menegaskan, tak mau ambil pusing dengan pihak-pihak yang merasa "gerah" dengan kondisi politik saat ini. Megawati mengatakan, untuk menyerahkan segala masalah dengan hukum yang berlaku.
"Kalau saya kan kalem saja. Sesuai aturan di republik ini," kata Megawati.
Sementara, saat ditanya mengenai Pilkada di 101 daerah serentak pada hari ini, Megawati hanya menjawab singkat. "Doakan saja, PDIP menang," ucap Megawati.
Antasari Azhar menyebut Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai aktor di balik layar dalam rekayasa kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasruddin Zulkarnaen.
* Saksikan quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017