Liputan6.com, Jakarta - Perempuan dari Indonesia ditangkap oleh Kepolisian Malaysia setelah diduga terlibat pembunuhan kakak dari Kim Jong-un di Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur. Pelaku yang berpaspor Indonesia itu diketahui bernama Siti Aisyah.
Menurut catatan Imigrasi Indonesia, Siti Aisyah yang lahir di Serang 11 Februari 1992 itu memegang paspor bernomor A 9601796. Dia ke Malaysian melalui Batam.
Baca Juga
"Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, yang bersangkutan diketahui melintas melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Pelabuhan Fery Internasional Batam Center pada 2 Februari 2017 sekitar pukul 08.32 WIB," ujar Kabag Humas Ditjen Imigrasi Agung Sampurno kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Advertisement
Dalam perjalanannya itu, Siti Aisyah menggunakan jasa kapal penyeberangan. Dia berangkat pukul 09.30 WIB. "Dia melintas menggunakan Kapal Ferry MV Mirangga Alpha dengan manifest nomor 12," jelas Agung.
Indonesia terus mengamati dugaan keterlibatan WNI dalam pembunuhan kakak pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah memberangkatkan tim ke Malaysia untuk mendampingi WNI tersebut.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan, KBRI Kuala Lumpur terus melakukan kontak dengan aparat hukum di Malaysia. Koordinasi pun juga telah dilakukan.
Meski demikian, Kemlu tidak akan ikut campur dalam investigasi yang dilakukan Kepolisian Malaysia. Pemeriksaan tersebut merupakan hak penuh aparat berwenang Negeri Jiran itu.
Jong-nam meninggal pada Senin, 13 Februari 2017. Ia diduga diracuni sebelum naik pesawat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia.
Pihak Negeri Jiran juga telah secara resmi mengonfirmasi bahwa pria yang berpergian dengan nama palsu Kim Chol itu adalah Kim Jong-nam.
Polisi saat ini tengah mencari empat pria yang terlihat menemani dua perempuan terduga pelaku pembunuhan Jong-nam di bandara sesaat sebelum Jong-nam tewas terbunuh.
Ada spekulasi bahwa Korut berada di balik pembunuhan itu. Tetapi, beberapa analis masih mempertanyakan motif Kim Jong-un membunuh Jong-nam karena ia bukan ancaman dalam kepemimpinannya.
Menurut laporan awal, Kim Jong-nam diyakini diserang oleh dua wanita menggunakan zat kimia.