Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya meresmikan taman Kalijodo, Jakarta Utara.
Pembangunan taman yang terdiri dari Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) terluas di Jakarta itu tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI.
Baca Juga
DKI mendapat dana Corporate social responsibility (CSR) dari PT Sinarmas Land. Ahok menegaskan bahwa pengembang tersebut tidak mendapatkan hak atas tanah di Kalijodo meski telah menggelontorkan Rp 25 miliar untuk membangun lahan yang dulu dikenal sebagai tempat prostitusi itu.
Advertisement
"Sinarmas Land ini cuma nyumbang, jadi mereka nggak memiliki tanahnya. Tanahnya tetep punya pemerintah. Mereka nyumbang Rp 25 miliar cuma dapat logo kecil doang," kata Ahok di RPTRA Kalijodo, Rabu (22/2/2017).
Sontak ucapan Ahok itu mendapat tepuk tangan dan sorak sorai dari ribuan warga yang memadati Kalijodo. Pada peresemian kali ini, Ahok tidak hanya ditemani istrinya Veronica Tan, Ahok juga ditemani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Selama sambutan, warga terus berteriak memanggil nama Ahok sembari mengangkat jari dua.
"Tolong jangan angkat dua nanti saya di dis (diskualifikasi)," ucap Ahok.
Sorak sorai kembali ramai saat Ahok menyatakan akan membangun masjid dua lantai di kawasan tersebut.
"Kita akan bangun masjid dua lantai besar, biar oran datang kesini tidak meninggalkan sholat lima waktunya," kata Ahok.
Berbeda dengan RPTRA lainnya, RPTRA yang memiliki luas lahan 5.489 meter persegi dan luas bangunan 1.468 meter persegi tersebut memiliki Pos Pengaduan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.