Liputan6.com, Makassar - A Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) memastikan bom Bandung yang mengguncang Taman Pandawa, Kota Bandung dan pembakaran Kantor Kelurahan Arjuna tak terakit dengan rencana Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia.
"Sama sekali tidak ada hubungannya," kata JK di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (27/2/2017).
Sampai saat ini, JK memang belum mendapat laporan lengkap soal bom Bandung. Menurut JK, aksi terorisme seperti ini banyak terjadi di negara lain. Yang paling penting saat ini bagaimana terus mencegah aksi terorisme muncul kembali.
"Ndak ada negara bebas dari hal-hal (seperti bom Bandung), apakah itu di Asia, Asia itu di Asia, Asia, di Timur Tengah, di Eropa, di Amerika. Yang penting bagi kita mencegah sekuat tenaga bahwa ada memang satu dua lolos, ya bagaimana kita negara luas. Tapi jangan lupa kita punya kepolisian, Densus dan tentara yang bekerja dengan sangat baik," pungkas JK.
Ledakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Bom meledak di Lapangan Pandawa, Cicendo, Bandung. Sesaat setelah ledakan pelaku berlari ke dalam Kantor Kelurahan Arjuna. Dia mengancam pegawai dengan pisau.
Petugas berjibaku menyergap pelaku. Namun, pelaku bom Bandung tersebut dinyatakan tewas setelah baku tembak. Polisi menyita tas ransel, pemicu bom, sangkur, serta pistol.
Advertisement
"Tidak ada korban jiwa dalam ledakan tadi," kata Kapolda Jawa barat Irjen Pol Anton Charliyan.
Sementara itu, teroris yang diketahui bernama Yayat Cahdiyat alias Abu Salam tewas dalam penyergapan itu.