Khofifah: Bansos Non-Tunai Efektif Kurangi Angka Penduduk Miskin

Khofifah menerangkan, jika penerima PKH juga menerima beras sejahtera dan BPNT, pengurangan angka kemiskinan bisa mencapai 0,45 persen.

oleh Sunariyah diperbarui 04 Mar 2017, 06:23 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 06:23 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa
Mensos Khofifah Indar Parawansa

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut, program bantuan sosial nontunai yang digulirkan pemerintah melalui Kementerian Sosial mampu menekan kemiskinan hingga 0,3 persen.

Angka tersebut didapat dari hasil kajian yang dilakukan oleh Bank Dunia. Menurut Khofifah, Program Keluarga Harapan (PKH) telah menjangkau 6 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"Efektivitas bansos nontunai cukup berkontribusi besar dalam menekan jumlah penduduk miskin di Indonesia," ungkap Khofifah saat menyaluran bansos nontunai PKH di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/3/2017).

Dalam keterangan tertulisnya, Khofifah mengatakan, angka 0,3 persen memang terbilang kecil, namun di tengah kelesuan ekonomi global jumlah tersebut cukup berarti.

Angka kemiskinan, kata dia, tidak dapat turun dengan signifikan karena inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin juga tinggi.

Khofifah menerangkan, jika penerima PKH juga menerima beras sejahtera dan bantuan pangan nontunai (BPNT), maka kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan mencapai angka 0,45 persen.

"Memang, untuk mengurangi angka kemiskinan bukan suatu pekerjaan mudah, partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan. Terutama pemerintah daerah lewat dukungan APBD," kata Khofifah.

Diungkapkan, penyaluran bansos nontunai merupakan penerapan strategi nasional keuangan inklusif yang diluncurkan Presiden Joko Widodo akhir 2016 lalu. Pemerintah menargetkan, indeks keuangan inklusif mencapai 75 persen pada 2019, dari sebelumnya yang hanya 36 persen.

Khofifah menerangkan, keuangan inklusif membuat penduduk, khususnya kelompok masyarakat miskin terhubung dengan peluang ekonomi. Minimnya akses pada layanan jasa keuangan membatasi kemampuan seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Menurut Khofifah, banyak manfaat sosial yang diperoleh jika bantuan sosial disalurkan secara nontunai. Selain meningkatkan taraf hidup dan aksesibilitas lembaga keuangan, masyarakat juga diajarkan untuk menabung.

Khofifah menerangkan, tahun 2017 ini ditargetkan 3 juta keluarga penerima manfaat PKH di 98 kota dan 200 kabupaten, akan menikmati aksesibilitas perbankan akhir tahun ini. Selain itu, 1,2 juta KPM di 44 kota juga telah menerima Bantuan Pangan Non-Tunai.

"Tahun 2018 Kemensos akan mendorong Bappenas menambah jumlah KPM hingga 9 juta. Jika terwujud, kontribusi terhadap penurunan kemiskinan bisa mencapai 0,75 persen," imbuh dia.

Dalam kunjungannya ke Kota Tasikmalaya, Mensos Khofifah menyerahkan bantuan senilai Rp 116,8 miliar yang antara lain terdiri dari PKH nontunai Rp 49,7 miliar kepada 27.623 keluarga, bantuan pangan nontunai Rp 65,4 miliar kepada 49.617 keluarga, bansos UEP-KUBE Rp 900 juta kepada 45 kelompok, bantuan E Warong Rp 450 juta kepada 45 kelompok, bansos disabilitas Rp 30 juta kepada 10 orang, bansos lansia Rp 160 juta kepada 80 jiwa, dan bantuan hibah dalam negeri Rp 78 juta kepada 370 keluarga.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya