Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir membandingkan dinamika perguruan tinggi di Indonesia dan China. Sebab, jumlah perguruan tinggi di China lebih sedikit, tetapi masuk ke peringkat besar dunia.
"Kita jangan bermimpi untuk apa adanya, tetapi harus bisa menyamai," ujar M Nasir di Yogyakarta, Jumat 10 Maret 2017.
Ia menyebutkan, jumlah penduduk di Indonesia 255 juta jiwa, sedangkan Tiongkok mencapai 1,4 miliar. Jumlah perguruan tinggi (PT) di Indonesia sebanyak 4.520-an, termasuk yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Sementara, jumlah perguruan tinggi di Negara Tirai Bambu ini hanya berkisar 2.000-an.
Advertisement
"Jumlah perguruan tinggi di China separuhnya Indonesia, tetapi ada 11 perguruan tinggi di China yang masuk rangking 500 perguruan tinggi terbaik dunia," ucap M Nasir.
Dia menilai, kondisi itu jauh dengan perguruan tinggi di Indonesia. Sebab baru tiga yang masuk rangking 500 perguruan tinggi terbaik dunia, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) , dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
M Nasir juga meminta perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan lebih kompetitif, sehingga tidak asal meluluskan mahasiswa saja.