Liputan6.com, Jakarta - Saat mengelola keuangan pribadi, kurangnya komunikasi atau transparansi dari penyedia layanan sangat mengganggu dan membuat gelisah, yang pada akhirnya mengarah pada ketidakpercayaan dan kebingungan.
Hal itu seperti disampaikan Financial Market Analyst Octa Broker Kar Yong Ang. Dia mengetakan, komunikasi yang efisien dan transparansi sangat penting dalam layanan e-brokerage, di mana trader mencurahkan waktu dan upaya yang signifikan untuk mencapai hasil positif.
"Masalah apa yang dihadapi trader jika broker tidak menyediakan semua informasi yang diperlukan sejak awal? Apa tolok ukur industri dalam hal transparansi broker? Octa, broker teregulasi dan tepercaya yang didirikan pada tahun 2011, menjelaskan masalah transparansi dalam hubungan trader-broker," ujar Kar Yong Ang melalui keterangan tertulis, Kamis (24/4/2025).
Advertisement
Menurut dia, informasi penting yang tidak diungkapkan oleh penyedia layanan dapat merugikan secara signifikan, yang sering kali mengakibatkan kerugian finansial dan pengambilan keputusan yang buruk.
"Ketika fakta-fakta penting tidak disampaikan atau tidak dikomunikasikan dengan jelas, beroperasi tanpa pemahaman yang jelas tentang risiko atau kewajiban yang terlibat," ucap Kar Yong Ang.
Misalnya, lanjut dia, di sektor kesehatan, pasien yang menjalani prosedur medis mungkin tidak diberi tahu tentang semua kemungkinan efek samping atau pilihan pengobatan alternatif.
"Komplikasi bisa terjadi dan baru setelahnya mengetahui bahwa ada beberapa risiko yang tidak diinformasikan lebih dahulu. Ini dapat menyebabkan sengketa hukum dan, yang lebih penting, tekanan emosional maupun fisik yang semestinya dapat dihindari dengan komunikasi yang tepat," papar Kar Yong Ang.
KPK segel rumah seorang pengusaha yang diduga menjadi broker mega proyek pelabuhan di Subang, Jawa Barat.
Industri Teknologi
Kar Yong Ang mengatakan, industri teknologi adalah sektor lain yang dapat memberi dampak serius jika informasi penting tidak diungkapkan.
Penyedia perangkat lunak yang tidak menginformasikan tentang kebijakan berbagi data atau pembaruan langganan tersembunyi dapat kehilangan kepercayaan pengguna.
"Mungkin juga mendapati diri mereka terikat dalam kontrak yang mahal atau secara tidak sengaja mengorbankan privasi data mereka—dua hal yang merusak pengalaman klien serta reputasi perusahaan," kata dia.
"Di seluruh industri ini dan banyak industri lain, motif umumnya sudah jelas: pengungkapan penuh akan membangun kepercayaan, mendukung pilihan yang didasarkan pada informasi yang cukup, dan menumbuhkan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan," sambung Kar Yong Ang.
Menurut dia, sebagai broker global dengan pengalaman pasar yang luas, Octa bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan kliennya berdasarkan kepercayaan dan transparansi.
"Karena itulah broker ini mengungkapkan semua informasi yang diperlukan dengan sepenuhnya, termasuk biaya trading, juga syarat dan ketentuan tanpa menyembunyikan apa pun," ucap Kar Yong Ang.
Advertisement
Sisi Lain
Menurut Kar Yong Ang, ketika broker menyembunyikan ketentuan trading, biaya, atau risiko leverage yang melekat, maka broker menciptakan lingkungan di mana trader, terutama yang kurang berpengalaman, mengalami risiko serius.
Dia menilai, kurangnya transparansi ini menghasilkan konsekuensi negatif jangka panjang yang memengaruhi kemampuan trader untuk sukses di pasar.
"Mungkin sisi yang paling merugikan dari praktik broker yang tidak jelas adalah pengurangan profit melalui biaya tersembunyi. Beberapa broker menonjolkan komisi yang menarik dalam iklan, tetapi kemudian mengenakan biaya tambahan tanpa sepengetahuan klien," kata Kar Yong Ang.
"Jika dihitung secara individu, biaya ini terkesan sepele, tetapi seiring waktu, akumulasinya bisa jadi besar dan sangat mengurangi hasil trader. Jika broker tidak menguraikan semua biaya di awal, trader tidak dapat memperkirakan toleransi risiko atau mengelola kekayaan mereka secara efektif," sambung dia.
Menurut Kar Yong Ang, tidak mengungkapkan informasi juga mengganggu persepsi risiko. Dia menilai, mereka yang tidak sepenuhnya sadar akan volatilitas yang terkait dengan produk keuangan tertentu atau trading dengan leverage tinggi tidak akan dapat mengelola risiko dengan baik dan bisa kehilangan modal.
"Rasa aman palsu bisa menyebabkan paparan berlebih, terutama bagi trader kurang berpengalaman yang mengandalkan panduan dari broker," ucap dia.
"Selain itu, kurangnya transparansi akan merusak kepercayaan klien. Dalam sektor keuangan, satu kejadian yang dianggap menipu, seperti biaya tersembunyi, konflik kepentingan yang tidak diungkapkan, atau data kinerja yang menyesatkan—dapat merusak reputasi penyedia secara permanen," jelas Kar Yong Ang.