Aksi Cap Tangan Hentikan Stigma Negatif dan Diskriminasi Anak

Aksi ini dikuti oleh masyarakat yang menikmati car free day di Jakarta.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Mar 2017, 11:33 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2017, 11:33 WIB
Aksi Cap Tangan
Seto Mulyadi mengikuti aksi cap tangan hentikan stigma negatif dan diskriminasi anak di car free day, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi dan Kegiatan Kesejahteraan Sosial (B3S) DKI Jakarta mengadakan aksi Sejuta Tangan Sinergi Stop Stigma di area car free day, Gerbang Monumen Nasional, Jakarta.

Melalui Seto Mulyadi atau Kak Seto, B3S dalam aksi yang digelar saat car free day ini menyerukan kepada masyarakat agar menghentikan stigma-stigma negatif yang dapat melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan hak asasi anak.

"Stigma-stigma negatif di masyarakat seolah ada sampah masyarakat, warga yang tidak usah dipedulikan, yang dilanggar HAM-nya. Ini semua menunjukkan kita peduli pada pelanggaran HAM dan kita harus bersinergi bersama dalam membangun warga Indonesia lebih baik lagi," ujar pakar psikologi anak tersebut yang ditemui di Gerbang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2017).

Di tempat yang sama, Ketua B3S Budi Harjo juga mengatakan hal serupa. Dia menyatakan target dari acara tersebut adalah anak-anak yang memiliki risiko alami kondisi tersebut.

"(Aksi) ini targetnya adalah anak-anak karena anak-anak sangat rentan pada diskriminasi. Tujuannya agar kekerasan terhadap anak-anak bisa dikurangin," kata Budi Harjo.

Aksi ini juga disertai dengan Hand Printing atau Cap Tangan kiri di atas kain putih oleh masyarakat yang menikmati car free day. Cap tangan ini menjadi harapan agar tak ada lagi stigma negatif dan diskriminasi terhadap berbagai hal yang dapat melanggar hak anak dan HAM.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya