Sempat Mogok, Angkot di Bogor Kembali Beroperasi

Angkot berwarna biru dan hijau kembali mewarnai ruas jalan kota dan kabupaten Bogor pagi ini.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Mar 2017, 09:24 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 09:24 WIB
angkot mogok
Angkot di Bogor kembali beroperasi.

Liputan6.com, Bogor - Setelah sopir angkot di Bogor mogok dua hari, kini mereka telah beroperasi kembali. Aksi mogok sopir angkot dilakukan untuk menolak keberadaan transportasi online di Bogor, Jawa Barat.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (22/3/2017) pagi, angkot berwarna biru dan hijau kembali mewarnai ruas jalan kota dan kabupaten Bogor. Para sopir juga telah mengangkut para penumpang yang sudah menunggu di pinggir jalan.

Selama angkot mogok, pelajar, pekerja, dan masyarakat mendapatkan tumpangan gratis dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah. Namun hari ini, kondisi angkutan kembali normal.

"Sesuai arahan bapak Wali Kota Bogor, angkot beroperasi kembali hari ini," kata Walgianto, perwakilan dari trayek 05, Bogor, Rabu (22/3/2017).

Ia menyebut aksi mogok angkot yang dilakukan para sopir di Kota Bogor sebagai bentuk solidaritas kepada rekan-rekan sesama sopir angkot yang  tengah memperjuangkan keadilan terkait keberadaan transportasi online.

Keberadaan transportasi online telah mengurangi pendapatan para sopir angkot. Sehingga para sopir dipusingkan dengan kehadiran pengendara online yang semakin menjamur.

"Tuntutan kami penghapusan online, dibuat aturan yang jelas mengatur keberadaan online ini," kata dia.

Syaifullah, pemilik angkot sekaligus ketua trayek angkutan Cihideung-Ramayana, mengatakan sebagian besar angkutan umum di Bogor sudah kembali beroperasi.

"Untuk angkot di kota semua sudah beroperasi. Kalau di kabupaten setahu saya masih ada beberapa trayek masih mogok," ujar Saifullah.

Sementara Wakil Ketua Organda Kabupaten Bogor, Syaiful Mirzak, mengatakan sebagian angkot di Kabupaten Bogor sudah kembali beroperasi.

Hanya saja masih ada beberapa sopir angkot dari trayek 32 jurusan Laladon-Cibinong yang masih belum mau beroperasi. Alasannya, para sopir masih khawatir terjadi gesekan dengan driver ojek online.

"Dari awal aksi, yang sering terjadi gesekan ini sopir angkot 32 dengan sopir ojek online," ujar dia.

Namun demikian, Organda telah meminta para sopir angkot 32 untuk tetap beroperasi dan tidak perlu khawatir akan terjadinya gesekan kembali.

"Kami sudah minta kalau terjadi apa-apa tinggal lapor polisi. Jadi tidak perlu khawatir," terang Syaiful.

Sebelumnya sopir angkot mogok beroperasi selama dua hari. Akibat aksi mereka, warga Bogor pun kesulitan untuk beraktivitas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya