Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri masih menginterogasi tujuh dari delapan terduga teroris yang ditangkap di tiga daerah, Kamis 23 Maret kemarin.
Dari hasil pemeriksaan sementara, ternyata ketujuh terduga teroris tersebut, terlibat teror bom dan penembakan di Pos Polisi Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 2016 lalu, atau lebih dikenal bom Thamrin.
"Keterlibatan mereka masih seputar bom Thamrin dan pendanaan aksi Thamrin, dan rencana pelatihan di Halmahera," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/3/2017).
Advertisement
Martinus mengatakan, ketujuh orang terduga teroris ini diduga menyuplai senjata api yang digunakan oleh dua pelaku teror bom Thamrin.
"Ada lima (senjata api), dua dipakai saat bom Thamrin. Tiga senjata itu masih di mereka," Martinus menandaskan.
Densus 88 meringkus delapan terduga teroris di tiga lokasi berbeda pada Kamis 23 Maret kemarin. Yakni di Kabupaten Bekasi, Tangerang Selatan, dan Banten. Dari delapan terduga teroris itu, satu di antaranya tewas tertembak, lantaran melawan polisi saat penangkapan di Banten.