Gas Air Mata Warnai Demo di Gereja Santa Clara Bekasi

Aksi ini dilakukan untuk meminta Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi agar mencabut surat izin pembangunan Gereja Santa Clara.

oleh Fernando Purba diperbarui 24 Mar 2017, 15:53 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 15:53 WIB
Demo gereja Santa Clara
Massa MSUIB menggelar aksi demonstrasi menentang pembangunan gereja Santa Clara di Bekasi. (Fernando Purba/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bekasi - Massa yang menamakan diri Majelis Silaturrahim Umat Islam Bekasi (MSUIB) menggelar demonstrasi menentang pembangunan Gereja Santa Clara. Aksi yang berlangsung di Jalan Lingkar Bekasi Utara, Kelurahan Harapan Baru, Bekasi Utara, digelar usai salat Jumat.

Aksi ini dilakukan untuk meminta Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi agar mencabut surat izin pembangunan Gereja Santa Clara. Aksi unjuk rasa pun berujung ricuh. Bahkan beberapa kali petugas menembakkan gas air mata untuk melerai situasi yang sudah panas.

Berdasarkan pantauan di lapangan, massa MSUIB yang datang dari penjuru Jalan Lingkar Utara, Bekasi Utara berusaha merangsek masuk ke dalam bangunan Gereja Santa Clara. Namun, massa yang hendak masuk sembari memekikkan takbir tersebut, terhadang barisan petugas.

"Bapak Polisi, kedatangan kami bukan menjadi musuh Anda. Diam (kepada massa) diam sabar," ujar orator di mobil komando.

Tak berselang lama, lontaran batu dan botol mineral mewarnai demonstrasi tersebut. Aparat langsung menembakkan gas air mata untuk menghadang demonstran yang berniat masuk ke dalam bangunan gereja Santa Clara.

Seorang polisi juga tampak menjadi sasaran amuk massa dan sedang mendapatkan pertolongan medis.

"Dengar! Tidak ada suara, saya mohon diam semuanya. Satu komando diam," kata orator menenangkan massa.

Pada pukul 15.45 WIB, kondisi demonstrasi penentang pembangunan Gereja Santa Clara sudah kondusif dan massa MSUIB masih menyuarakan orasinya dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. Belum diketahui berapa jumlah korban dari kedua pihak.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya