Drama Penyelamatan Sandera Ibu dan Anak dalam Angkot di Klender

Selain menyandera, penodong di angkot itu juga merampas perhiasan penumpang I berupa kalung dan gelang, serta ponsel.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Apr 2017, 01:05 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 01:05 WIB
Penodongan di Angkot
Ilustrasi

 

Liputan6.com, Jakarta Aksi penyanderaan terhadap ibu dan anaknya terjadi di depan Bioskop Buaran, Jalan Raden Intan, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu 9 April malam. Aksi kejahatan itu berlangsung dalam angkot KWK T25 jurusan Rawamangun - Pulogadung.

Kapolsek Duren Sawit Kompol Yudho Huntoro mengatakan, penodongan di angkot tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Penodong bernama Hermawan yang semula telah berada di dalam angkot menodongkan pisau ke tiga penumpang yang baru naik.

"Di dalam mobil ada dua ibu-ibu dan satu bayi digendong. Pelaku meminta barang-barang korban dengan menodongkan pisau," ujar Yudho saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (9/4/2017).

Pria berumur 27 tahun itu merampas perhiasan penumpang berinisial I berupa kalung dan gelang. Dia juga merampas ponsel milik penumpang lainnya, RO, yang tengah menggendong bayinya yang masih berumur satu tahun, DIH.

Namun, ketika angkot berada di pertigaan Buaran, korban I berteriak hingga mengundang perhatian warga sekitar. Penodong yang panik langsung menyandera RO yang tengah menggendong bayinya.

Pisau yang semula digunakan menodong kini ditempelkan ke leher RO. Sang bayi terlihat begitu syok hingga tak bisa menangis dan hanya menyaksikan sang ibu disandera.

"Anggota polantas bernama Aiptu Sunaryanto yang kebetulan melintas mau berangkat dinas berusaha menolong. Terjadi negosiasi, namun tak berhasil," tutur Yudho.

Puluhan warga yang telah mengerumuni angkot tersebut juga tak mampu membujuk si pendodong membebaskan korbannya. Penjahat jalanan itu justru mengancam akan menghabisi nyawa korbannya, jika angkot tersebut tak pergi meninggalkan lokasi.

Sekitar setengah jam, upaya negosiasi yang dilakukan Aiptu Sunaryanto tak membuahkan hasil. Polantas tersebut akhirnya melumpuhkan si penodong dengan menembak lengan kanannya.

"Pelaku dapat dilumpuhkan saat lengah. Petugas kami dibantu warga akhirnya dapat menangkap pelaku hidup-hidup," ucap Yudho.

Saat ini, penodong angkot tersebut dibawa ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil. Sementara korbannya mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, karena luka di lehernya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya