Sowan ke Istri Gus Dur, Djarot Diajak Sahur Keliling

Kedatangan Djarot Saiful Hidayat itu untuk silaturahmi karena sudah lama tidak bertemu dengan keluarga Gus Dur.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Apr 2017, 02:21 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2017, 02:21 WIB
20170413-djarot-jakarta-keluarga gus dur
Djarot Saiful Hidayat saat mengunjungi keluarga Gus Dur. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sowan ke rumah Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kedatangannya itu untuk silaturahmi karena sudah lama tidak bertemu.

Putri Gus Dur, Yenny Wahid, mengaku keluarganya sudah lama dekat dengan Djarot. Kedekatan mereka terjalin sejak Djarot menjadi Wali Kota Blitar.

"Mas Djarot ini keluarga Nahdiyin, warga NU, jadi keluarganya dari Ampel Surabaya. Jadi yah memang sudah ada kedekatan dari dulu, bukan gara-gara pilkada," ujar Yenny usai melakukan pertemuan tertutup dengan Djarot di kediamannya, di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis 13 April 2017.

Selain itu, Sinta mengajak Djarot Saiful Hidayat untuk mengikuti acara sahur keliling saat Ramadan nanti di Kampung Nelayan, Jakarta Utara. Menurut dia, tidak ada alasan khusus, acara sahur keliling dilaksanakan di sana.

"Tidak ya, kami kan punya panitia lokal. Jadi mereka yang memilih tempat-tempat. Yang penting, yang diajak sahur itu kaum dhuafa, kaum yang termarjinalkan, kaum yang tertindas," tutur Yenny.

Sementara itu, istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid membantah alasan pemilihan Kampung Nelayan sebagai lokasi sahur keliling dikaitkan dengan isu reklamasi. Dia menegaskan acara itu bebas dari tujuan politik.

"Lepas dari itu (isu reklamasi) pokoknya saya selalu mengatakan sahur keliling itu tidak ada baju politiknya, murni kegiatan keagamaan dan kemanusiaan. Jadi tidak ada masalah politik, mau yang dikunjungi itu pemulung atau penambang pasir semuanya silakan," tegas Sinta.

Djarot pun menyambut baik ajakan tersebut. Dia akan menyediakan waktu untuk sahur keliling itu di samping waktu khusus bagi keluarga.

"Sudah ngatur jadwal ke Kampung Nelayan, ke Priok, sama keluarga," kata Djarot.

Senada dengan Sinta, pria berkumis ini juga meminta agar acara sahur keliling tidak dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta. Karena, kata Djarot, acara tersebut berlangsung bukan pada masa kampanye.

"Blusukan untuk sahur keliling, setelah April, setelah pilkada. Jangan apa-apa ke pilkada," tandas Djarot Saiful Hidayat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya