Â
Liputan6.com, Jakarta - Bus City Tour Jakarta merupakan salah satu transportrasi publik gratis di Ibu Kota. Driver atau pengemudinya tak hanya laki-laki, tapi juga kaum hawa, di antaranya Heny Prichatiningsih.
Heny sudah 11 tahun mengemudikan transportrasi massal di Jakarta itu. Wanita berhijab ini menggeluti profesi sebagai sopir bus Transjakarta sejak 2006, yang menurut dia menjadi tantangan tersendiri.
"Dulu lihat ada Transjakarta yang melintas dengan driver perempuan. Saya seperti tertantang gitu," ucap Heny kepada Liputan6.com di Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2017).
Advertisement
Hobi jalan-jalan membuat Heny tetap menekuni profesinya hingga saat ini. Meski pun awal dia bekerja, keluarganya tidak mendukungnya karena khawatir. Kemampuan dia akhirnya mematahkan kekhawatiran keluarga.
"Hobi memang jalan-jalan, jadi kenapa enggak dicoba saja. Setiap hari keliling Jakarta jadinya, meski pun baru bergabung di City Tour baru dua tahun terakhir ini," ungkap wanita kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah ini.
Heny menganggap pekerjaannya sebagai sopir tidak mengganggu tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Sebab, libur dua hari setiap pekan dapat digunakan untuk berkumpul bersama keluarganya.
"Biasanya berangkat pagi karena kerja dimulai pukul 09.00 WIB, dan malam juga sudah di rumah. Kalau libur langsung digunakan untuk berkumpul keluarga," tutur dia.
Menimati Pekerjaan
Menikmati pekerjaan menjadi driver bus City Tour juga membuat Heny merasa nyaman bekerja. Menurut dia banyak sukanya ketimbang dukanya selama menekuni profesinya ini.
"Kalau dukanya hampir enggak ada, kadang memang jenuh. Tapi banyak sukanya, soalnya saya jalankan profesi ini menjadi salah satu penyaluran hobi," kata dia.
Kekhawatiran adanya pelecehan seksual di transportasi umum juga tidak menjadi halangan Heny menekuni pekerjaan ini. Bagi dia yang terpenting menjalankan profesi tersebut dengan senang hati.
"Saya lakoni dengan enjoy, apalagi dapat banyak ketemu orang banyak setiap harinya," kata dia.
Lulusan Diploma Pendidikan ini hanya berharap ada perubahan lebih baik lagi pada transportasi umum di Jakarta. Terutama masalah kenyamanan dan keamanan, khususnya bagi kaum perempuan.
"Hak perempuan lebih diutamakan, terutama dalam kenyamanan dan keamanan. Soalnya masih ada beberapa pelecehan di dalam transportrasi umum di Jakarta. Jadi jangan sampai ada pelecehan," Heny menandaskan.
Â