Liputan6.com, Jakarta - Kasus jemaah umrah tertunda keberangkatan kembali menimpa biro perjalanan bernama First Travel. Biro travel ini disebut malah meminta tambahan uang Rp 2,5 juta ke jemaah guna mempercepat keberangkatan.
Terkait kabar ini, Wakil Direktur First Travel Anniesa Hasibuan menyatakan, penambahan itu adalah opsi pilihan untuk jemaah yang ingin segera berangkat. Ongkos tersebut 50 persen telah ditanggung pihaknya.
"Bila jemaah tidak mau pemberangkatan mereka kami jadwalkan setelah musim haji yaitu Oktober, November, Desember," kata Wakil Direktur First Travel Anniesa Hasibuan dalam jumpa pers di Jakarta Timur, Sabtu 22 April 2017.
Advertisement
Direktur First Travel Andika Surachman mengatakan harus bisa dibedakan antara menunda keberangkatan dan gagal diberangkatkan.
"Kami beserta managemen berkomitmen untuk memberangkatkan seluruh jemaah," tegas Andika.
Andika menyatakan, penundaan keberangkatan juga pernah dialami 270 jemaah asal Siodarjo pada Maret tahun ini. Namun mereka akhirnya diberangkatkan.