Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelesaikan penghitungan suara atau real count Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Hasilnya, pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan - Sandiaga Uno mengungguli pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat.
Berdasarkan data masuk dari 13.034 TPS atau 100 persen dari jumlah seluruh TPS, Ahok - Djarot meraih 42,05 persen atau 2.351.438 suara. Sedangkan pasangan Anies - Sandi meraup 57,95 persen atau 3.240.379 suara.
Hasil ini sekaligus memastikan Jakarta akan dipimpin gubernur baru. Anies Baswedan - Sandiaga Uno akan menggantikan Ahok - Djarot memimpin Jakarta lima tahun ke depan.
Baca Juga
Lalu, apa yang akan dilakukan Anies untuk Jakarta?
Advertisement
Anies mengaku belum bisa bicara banyak terkait program yang akan dilakukan ke depannya. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu akan membahas mengenai program, saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengeluarkan keputusan resmi terkait hasil Pilkada DKI 2017 putaran dua.
"Saya akan jelaskan sampai betul-betul sudah ada keputusan KPU," kata Anies di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu 23 April 2017.
Anies mengatakan akan konsisten untuk tetap menjalankan program kampanye Pilkada DKI 2017.
"Janji kampanye apa kamarin? Kita jalankan sesuai janji kampanye," ucap dia.
Cabut Kebijakan Ahok
Meski enggan membeber detail program kerjanya, Anies memastikan sejumlah langkah yang akan dilakukan saat resmi jadi orang nomor satu di Jakarta. Di antaranya adalah menutup Hotel Alexis.
Anies menegaskan, pemberantasan terhadap prostitusi merupakan bagian dari penegakan Perda.
"Ya komitmen kita melaksanakan Perda. Jadi semua pelanggaran (praktik prostitusi) akan kita tindak dan perda itulah yang akan menjadi pegangan," ujar Anies saat ditemui di Kantor DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro No 29, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 20 April 2017.
Bahkan tak hanya itu. Anies Baswedan juga akan menutup semua tempat praktik prostitusi di Jakarta.
"Pokoknya semua pelanggaran. Jadi bukan hanya satu. Kesannya cuma satu (Alexis aja yang ditutup). Enggak lah. Semua yang melanggar. Jadi kesannya kita mau menarget satu tempat (Alexis). Enggak. Semua pelanggaran," ujar dia lagi.
Selain itu, Anies juga akan mengizinkan pemotongan hewan qurban di sekolah yang dilarang Ahok melalui instruksi gubernur (Insgub) Pemprov DKI Jakarta Nomor 67 Tahun 2014. Dalam Insgub itu disebutkan Pengendalian Penampungan dan Pemotongan Hewan dalam Rangka Menyambut Idul fitri dan Idul Adha Tahun 2014/1435 H.
Insgub itu mengatur Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengendalikan lokasi pemotongan hewan kurban di sekolah, baik untuk SD, SMP, dan SMA. Peraturan itu meliputi pelarangan kegiatan pemotongan hewan kurban di lokasi sekolah pendidikan dasar (SD).
"Nanti potong kurban di sekolah, kita izinkan lagi," ucap Anies saat menghadiri Milad Pondok Pesantren Al Itqon, Jalan Haji Selong, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin 24 April 2017.
Selanjutnya, Anies juga menegaskan akan menyokong masyarakat untuk merayakan kemenangan dengan bertakbir keliling Jakarta. Bahkan ia mengaku akan melepasnya secara bersama-sama.
"Masak orang Betawi enggak boleh takbiran?" ujar Anies.
Peraturan lainnya yang akan dicabut oleh Anies terkait larangan menggelar kegiatan keagamaan di Monas. Anies menegaskan, tak ada alasan bagi pemerintah untuk melarang kegiatan keagamaan di Monas dan tempat lainnya.
"Monas boleh dipakai untuk majelis ta'lim, iya. Rumah dinas dipakai untuk pengajian, iya. Kelurahan untuk majelis taklim, GOR untuk ta'lim, insyaallah kita kembalikan semuanya," kata Anies di Masjid Agung At Tiin, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin 24 April 2017.
Pada masa kepemimpinan Ahok, kawasan Monas hanya digunakan untuk wisata dan kegiatan olahraga. Lokasi itu tidak diperbolehkan untuk dijadikan tempat menggelar acara keagamaan.
Alasannya tak lain adalah masalah pedagang kaki lima (PKL). Ahok khawatir PKL akan kembali menjamur jika kawasan Monas dipergunakan untuk pagelaran acara apapun.
Namun begitu, Anies berbeda pendapat dengan Ahok. Menurut dia, negara hendaknya berperan dalam membantu warganya untuk melaksanakan keyakinannya.
"Negara kita kan negara Pancasila. Sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Artinya, kegiatan keagamaan harusnya boleh dibantu oleh pemerintah," terang Anies.
Temui Ahok Lagi
Anies Baswedan berjanji akan kembali menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota. Pertemuan dengan Ahok untuk membicarakan estafet kepemimpinan Ibu Kota.
Namun, kata Anies, pertemuan itu tidak akan dilakukan pihaknya dalam waktu dekat ini. Melainkan, usai pengumuman resmi dari KPU DKI tentang hasil perolehan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
"Kita masih sama-sama menunggu KPUD, kalau bergerak (sekarang), nanti kepatutannya kurang pas," kata Anies, di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin 24 April 2017.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini mengaku saat ini masih fokus menyapa warga DKI di beberapa wilayah. Kemudian memenuhi undangan kegiatan dari sejumlah warga.
Tak hanya itu, ia dan tim suksesnya juga masih mempersiapkan berbagai hal untuk pelantikan sebagai gubernur pada Oktober 2017.
"Jadi, waktunya pasti akan habis untuk menyiapkan Oktober 2017," ucap Anies.
Anies Baswedan](2930214 "") meminta kepada seluruh pendukungnya untuk tidak berlebihan dalam menyikapi hasil hitung cepat.
"Kita tunjukkan sikap orang menang. Yang menang itu mengayomi. Yang menang itu bikin sejuk, ngejagain," kata dia.
Anies mengatakan kemenangannya dalam Pilkada DKI putaran kedua ini merupakan kemenangan warga Jakarta seluruhnya. Ia mengaku ini merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan untuk warga Ibu Kota.
"Jadi ini tanggung jawab kita semua. Kita harus berperilaku sebagai pemenang," ucap Anies.
Di sisi lain, Anies mengaku tak menyangka bakal unggul dalam hasil hitung cepat. Apalagi di daerah-daerah yang bukan lumbung suaranya, semisal di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
"Kita pun enggak menduga, saya bayangkan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Tidak begitu diharapkan, saya hanya berdoa saja. Ternyata berbalik semua," tambah Anies.
Rangkul Pendukung Ahok
Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang unggul versi hitung cepat mengatakan, belum mengetahui tokoh politik siapa saja yang akan ditemuinya dari pihak pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Kata dia, untuk sementara waktu dirinya dan pasangannya Sandiaga Uno tidak ingin menjalin komitmen dalam hal pertemuannya dengan ketua partai pendukung pasangan petahana.
"Nanti pelan-pelan semuanya, saya enggak ada komitmen sekarang," kata Anies di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu 23 April 2017.
Anies menegaskan saat ini hal terpenting yaitu melakukan silahturahmi dengan mereka.
"Pokoknya, nanti kita akan jalankan silahturahmi dengan semuanya. Insyaallah nanti," Anies mengatakan.
Advertisement