Ahok Minta Polisi Tindak Preman Parkir Kalijodo

Menurutnya, kembalinya para preman ke Kalijodo lantaran banyak pihak merasa Ahok sudah bukan Gubernur DKI.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Apr 2017, 14:42 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 14:42 WIB
Ahok
Video pidato Ahok digunakan sebagai barang bukti perkara yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku geram mengetahui maraknya parkir liar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kalijodo, Jakarta Barat.

Menurutnya, kembalinya para preman ke Kalijodo lantaran banyak pihak merasa Ahok sudah bukan Gubernur DKI lagi usai kalah dalam Pilkada DKI 2017.  

"Orang merasa gubernur sudah kalah, sudah hilang (jabatan) gubernur dia pikir. Masih sampai Oktober kok saya, masih sampai 7 Oktober. Masih 5 bulan saya kerja," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (25/2017).

Ahok menegaskan akan meminta kepolisian menindak tegas oknum yang meminta pungutan liar kepada pengunjung Kalijodo.

"Masalahnya mereka kurang ajar saja. Preman, dia pikir saya sudah enggak bisa tindak dia. Makanya saya mau minta kepolisian tindak. Dia merasa kita sudah bukan gubernur lagi kan?" ujarnya.

Untuk mencegah parkir liar semakin marak, Ahok akan membangun gerbang satu arah dan menghilangkan parkir meter.

"Saya sudah minta dishub, diubah aja. Dicopot  nih parkir meter, itu kan juga sudah satu jalan, kita ubah aja jadi gate. Jadi pengamanan lebih gampang, pakai pintu aja," tegas Ahok.

Selain parkir liar, Ahok juga akan menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kalijodo. "PKL sudah kita tata cuma nyerbu lagi kan, nambah lagi kan, ya engga bisa. Kalau gitu engga bisa," ujar Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya