Liputan6.com, Jakarta - Satu unit pesawat intai jenis Orion terpantau radar masuk teritorial Indonesia pada Selasa pagi tadi. Pesawat penyusup ini diduga berniat mengambil foto dan video udara kekuatan militer Indonesia, salah satunya di Pekanbaru, Riau.
Personel Landasan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, yang mendeteksi keberadaan pesawat ini, langsung menerbangkan Pesawat Hawk‎ dan F-16 untuk memburu si penyusup. Pesawat Orion tadi diintai lalu dikunci agar turun ke landasan.
Baca Juga
Rangkaian aksi tersebut berlangsung saat simulasi rutin Satuan Bidogesit yang digelar Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Advertisement
Dalam simulasi ini diperlihatkan bagaimana 2 unit pesawat F-16, yang didampingi Pesawat Hawk, memaksa Pesawat Orion turun, hingga terjadi aksi kejar-kejaran yang menegangkan di udara.
Beberapa jam kemudian, pesawat tersebut berhasil dipaksa mendarat di landasan pacu milik TNI AU di Pekanbaru. Dua tim personel Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dan personel satwa bersenjata lengkap dikerahkan ke landasan.
Tujuh orang diamankan dan diinterogasi oleh personel Lanud RSN. ‎Namun, 7 orang asing ini melawan saat digiring ke ruang interogasi.
Simulasi rutin Satuan Bidogesit di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru ini berlangsung selama 4 hari dan dimulai pada Selasa ini.
Komadan Wing 6, Kolonel (pnb) Radar Soeharsono selaku Direktur Latihan menerangkan, upaya penurunan paksa ini menggunakan pesawat tempur jenis Hawk 100/200 sebagai pesawat pengintai dan dua unit pesawat F-16 sebagai pesawat yang bertugas memaksa turun pesawat intai tersebut.
"Selama penurunan paksa, 2 pesawat F-16 bertugas melakukan pengawalan. Kedua jet tempur ini terbang rendah memastikan pesawat intai yang telah mendarat tidak lagi take off dan terbang," terang Soeharsono.
Selain di udara, tambahnya, ‎di darat pihaknya mengerahkan Paskhas yang bertugas mengamankan pilot dan awak pesawat penyusup tersebut. Juga dilibatkan sarana pendukung seperti mobil pemadam kebakaran, dan ambulance.
"Peralatan tempur juga dilengkapi senjata api laras panjang berkaliber besar yang ditempatkan di atas kendaraan angkut pasukan Paskhas," terang Soeharsono.