JK: Politik dan Agama Tidak Bisa Dipisahkan 100 Persen

JK menegaskan, dalam politik itu pasti ada pengaruhnya dari luar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Mei 2017, 07:54 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 07:54 WIB
20160510-JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menilai, Indonesia saat ini masih dihiasi dengan politik identitas. Hal itu terlihat dalam perhelatan Pilkada DKI 2017.

Meski demikian, JK menegaskan memang tidak bisa memisahkan antara politik dengan agama secara keseluruhan.

"Jadi tidak bisa dipisahkan 100 persen. Bahwa dalam politik itu ada pengaruh-pengaruh luar. Apakah itu soal ideologi politik, soal agama, apakah itu soal ras, selalu ada pengaruh, juga bagi yang berpolitik itu," ucap JK di kantor Wapres, Jakarta, Selasa 2 Mei 2017.

Dia mencontohkan, Amerika Serikat membutuhkan 175 tahun untuk mengantarkan seorang beragama Katolik sukses menjadi presiden.

"Politik identitas akan selalu mempengaruhi langkah politikus lantaran orang-orang yang berpolitik butuh dukungan dari konstituen," ujar JK.

"Karena butuh, maka terpengaruh konstituennya," JK menandaskan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya