Pendukung Ahok Padati Rutan Cipinang, Polisi Rekayasa Lalu Lintas

Kemacetan mengular cukup jauh karena mobil hanya bisa melintas 5 kilometer per jam melewati belakang kompleks Rutan Cipinang.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Mei 2017, 18:48 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 18:48 WIB
Pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Rutan Cipinang
Pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Rutan Cipinang (Liputan6.com/ Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Massa simpatisan terdakwa dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memadati kawasan sekitar Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur. Mereka menggelar unjuk rasa meminta Ahok dibebaskan setelah divonis penjara dua tahun. Akibat massa yang memadati depan Rutan Cipinang, lalu lintas di sekitar lokasi lumpuh.

Aparat kepolisian kemudian melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi. Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sutimin mengimbau pengendara yang melewati Jalan Bekasi Timur Raya untuk mencari jalan atau di sekitar Rutan Cipinang agar mencari jalur alternatif.

"Kami alihkan ke pertigaan Jalan Cipinang Jaya, lewat perumahan Pondok Cipinang Elok, lewat situ pelan-pelan terpaksa," ujar Sutimin saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (9/5/2017).

Sutimin menuturkan, kemacetan mengular cukup jauh karena mobil hanya bisa melintas 5 kilometer per jam melewati belakang kompleks Rutan Cipinang. Adapun jalur sebelahnya juga tak bisa digunakan karena sedang ada proyek pembangunan double track.

"Itu juga U-turn lanjut ada perbaikan di Cipinang Lontar, double double track," kata Sutimin.

Polisi sebelumnya sudah berupaya agar jalan di depan Rutan Cipinang tidak tertutup seluruhnya. Massa sudah diminta untuk memberikan satu lajur, baik busway atau jalan arteri agar bisa dilalui kendaraan. Namun, massa terus berdatangan dan menutup jalan.

"Saya sudah sampaikan ke korlap dua kali. Ini stuck kalau maju mundur enggak bisa, nanti ada masalah, tolong-lah," kata Sutimin.

Sutimin mengatakan, pihaknya saat ini berkoordinasi dengan Satuan Intelkam Polres Metro Jakarta Timur untuk mencairkan massa pendukung Ahok. Massa dibolehkan berunjuk rasa, tapi diminta memberikan akses jalan.

"Kalau ada satu lajur kan bisa digunakan, kasihan siapa tahu ada orang sakit mau lewat," ucap Sutimin.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya