Jumlah Lampion Waisak Tahun Ini Berkurang, Kenapa?

Ribuan lampion diterbangkan dari Candi Borobudur dalam memperingati Tri Suci Waisak.

oleh Fajar Abrori diperbarui 11 Mei 2017, 11:07 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 11:07 WIB
Fajar Abrori/Liputan6.com
Ribuan lampion terangi Candi Borobudur di Hari Waisak

Liputan6.com, Magelang - Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Hartati Murdaya mengatakan jumlah lampion yang diterbangkan para perayaan Tri Suci Waisak tahun ini sekitar 2.000 lampion. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit tahun sebelumnya.

"Kalau tahun lalu (2016) jumlah lampion yang diterbangkan mencapai 5.000 lampion tapi kalau malam ini 2.000 saja. Jumlahnya dikurangi karena tidak boleh melepas banyak-banyak‎," kata Hartati di Candi Borobudur, Magelang, Rabu malam, 10 Mei 2017.

Dia menjelaskan, bagi umat Buddha pelepasan lampion memiliki arti filosofi. Dengan diterbangkannya ke atas, artinya umat Buddha selalu menganggap sedekah itu di atas.

"Ya seperti melepas siripadan di sungai yang memiliki arti melepas kemelekatan," jelas dia.

Hartati menambahkan pelepasan lampion diawali dengan memanjatkan doa dan harapan. Doa yang di‎panjatkan untuk bisa mendapatkan keselamatan.

"Untuk bisa selamat itu disertai dengan perbuatan baik supaya bisa membuahkan karma yang baik berarti nasib dan peruntungannya akan baik," ujar dia.

Ribuan lampion diterbangkan dari Candi Borobudur dalam memperingati Tri Suci Waisak 2561 BE/2017 yang dipusatkan di komplek candi umat Buddha terbesar pada Rabu malam, 10 Mei 2017.

Ribuan lampion terangi Candi Borobudur di Hari Waisak

Pantauan Liputan6.com, ribuan orang tampak memadati di sekitar kawasan Taman Aksobhya di Kompleks Taman Candi Borobudur. Mereka mengantre untuk bisa mendapatkan lampion untuk diterbangkan di taman tersebut yang menjadi lokasi pelepasan lampion untuk masyarakat umum.

Ribuan pengunjung itu rela mengantre sejak pukul 18.30 WIB, padahal jadwal prosesi lampion dilakukan mulai sekitar pukul 21.00 WI‎B. Mereka rela merogoh kocek Rp 100 ribu untuk bisa mendapatkan satu lampion untuk di lepas ke langit Candi Borobudur.

Saking tingginya antusiasme umat Buddha dan masyarakat umum untuk menerangkan lampion, panitia pun membagi dalam beberapa gelombang untuk menerbangkan lampion. Masing-masing gelombang berjumlah 200 orang. Setelah lampion diterbangkan, mereka pun diminta untuk lekas meninggalkan Taman Akshobya guna diganti gelombang berikutnya.

Diterbangkannya sebanyak 2.000 lampion membuat langi Candi Borobudur bertabur cahaya. Pengunjung pun berebut mengabadikan momen pelepasan lampion, baik dengan selfie, wefie maupun merekam video untuk dibagikan ke sosial media.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya