Harapan KPK Atas Penangkapan Terduga Penyerang Novel Baswedan

Petugas Polda Metro Jaya dan Mabes Polri mengamankan pria berinisial AL diduga terkait penyerangan Novel Baswedan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2017, 13:08 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 13:08 WIB
20161206-Kabiro-Humas--HA1
Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah saat kofrensi pers di gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12). KPK menjerat Bupati Nganjuk Jawa Timur, Taufiqurahman sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Polri terkait penangkapan seorang yang diduga penyerang Novel Baswedan dengan cairan kimia. Pihaknya masih menunggu informasi resmi terkait hal tersebut.

"Komunikasi terkait perkembangan kasus ini memang sudah dilakukan antara KPK dengan Polri. Kami tunggu saja pengumuman dari Polri. Tentu sesuai KUHAP kan ada waktu penangkapan tersebut hingga penentuan status hukum. KPK juga menunggu pengumuman resmi itu," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (11/5/2017).

Pada prinsipnya, KPK berterima kasih kepada Polri. Pasalnya, sampai hari ke-29 setelah penyerangan Novel, petugas kepolisian masih semangat bekerja untuk mengungkap kasus tersebut.

"Harapan kami, semoga penangkapan ini menjadi awal untuk mengungkap siapa otak pelaku dari serangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan itu," ucap Febri seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya dan Mabes Polri mengamankan pria berinisial AL. Dia diduga terkait penyerangan Novel Baswedan dengan cairan kimia.

"Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan upaya paksa penangkapan terhadap seseorang berinisial AL," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto.

Setyo menjelaskan, awalnya anggota Polda Metro Jaya dan Mabes Polri menemui Novel Baswedan di Singapura kemudian mendapatkan keterangan mengenai salah satu orang yang dicurigai sebagai pelaku penyerangan.

Selanjutnya, anggota gabungan mengamankan seorang pria berinisial AL yang saat ini dalam pengembangan dan pemeriksaan alibi.

"Petugas memeriksa telepon selular dan ini belum tentu pelaku atau bukan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang air keras orang tak dikenal, usai salat subuh di masjid dekat rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017.

Pelaku yang diduga dua orang langsung kabur menggunakan sepeda motor matik. Diduga ada otak pelaku di balik penyerangan Novel Baswedan dan aksi ini diduga sudah direncanakan.

Novel Baswedan kini masih menjalani perawatan intensif di Singapura. Kondisi penglihatan kedua matanya berangsur membaik setelah diserang air keras.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya