UNBK Sukses Digelar, Mendikbud Sebut Indonesia Cetak Sejarah Baru

Pelaksanaan UNBK tersebut digelar di 30.577 sekolah/madrasah/Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dengan diikuti 3.731.099 siswa.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Mei 2017, 06:41 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2017, 06:41 WIB
20160727-Mendikbud Muhadjir Effendy-Jakarta
Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan menggantikan Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut, pada 2017 ini Indonesia mencatat sejarah baru dalam penggunaan teknologi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Pelaksanaan UNBK tersebut digelar di 30.577 sekolah/madrasah/Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dengan diikuti 3.731.099 siswa.

UN SMA/SMK/MA, ia menambahkan, dilakukan pada 3 April hingga terakhir ujian susulan pada 20 April lalu.

"Pada jenjang pendidikan menengah, UN diikuti oleh 1.312.023 siswa dari 12.501 SMK serta 2.301.176 siswa dari 20.512 SMA/MA/sederajat," ujar Muhadjir di Gedung A Kemendikbud Jakarta, Jumat 12 Mei 2017.

Untuk jenjang SMK, ia mengungkapkan, sudah hampir 90 persen atau sekitar 1.176.000 siswa yang mengikuti UNBK dan sisanya Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).

"Sementara pada jenjang SMA/MA, hampir 60 persen atau sekitar 1.145.000 siswa UNBK. Peningkatan jumlah peserta UNBK dari tahun 2016 ke 2017 mencapai 410 persen, sementara peningkatan jumlah sekolah yang mengikuti UNBK mencapai 760 persen," papar dia.

Muhadjir Effendy menjelaskan, pada jenjang SMK ada beberapa provinsi yang telah 100 persen menjalankan UNBK. Mereka adalah Bangka Belitung, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Muhadjir menambahkan, pelaksanaan UN melibatkan 800 ribu guru sebagai pengawas dan 300 ribu proktor atau pengawas utama dari seluruh sekolah/madrasah yang mengikuti UN.

UN Lancar

Tak hanya itu, ia pun bersyukur terkait pelaksanaan UN 2017 yang berjalan lancar dan relatif tidak banyak kendala atau masalah.

"Laporan kebocoran soal dan kecurangan jauh berkurang jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, gangguan teknis pelaksanaan UNBK seperti listrik padam, koneksi internet, kerusakan server atau komputer di sekolah, semuanya dapat diatasi baik oleh tim teknis di provinsi maupun tim posko UNBK pusat," beber Muhadjir.

Semua ini, ia menambahkan, berkat kerja sama yang baik antara para penyelenggara UNBK seperti Kemendikbud, Kementerian Agama, dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo).

"Kerja sama yang sangat kompak terjadi antara Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri, Kemkominfo, Lemsaneg, Perguruan Tinggi, BPPT, Dinas Pendidikan, Kanwil, dan Komunitas TIK, serta siswa dalam menyukseskan UN khususnya UNBK," pungkas Muhadjir Effendy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya