Lima Santri Hilang Terseret Ombak di Garut Penghapal Alquran

Pencarian masih dilakukan Polisi Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut saat ini.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Mei 2017, 15:03 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 15:03 WIB
Santri Terseret Ombak di Garut
Ilustrasi

Liputan6.com, Depok - Liburan santri Pesantren Hidayatullah, Depok, Jawa Barat, berakhir duka. Lima santri yang tengah menikmati sejuknya pantai hilang terseret ombak.

Sekretaris Yayasan Pesantren Hidayatullah Iwan Ruswanda mengatakan, setiap tahun usai ujian terbuka Tafidzul Qur’an, pesantren melaksanakan agenda rihlah tahunan.

Kali ini agendanya mengunjungi Pantai Cidora Rancabuaya, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Sebanyak 23 orang yang terdiri dari santri, pembimbing, dan sopir mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berangkat pada Senin, 15 Mei 2017 kemarin sekitar pukul 06.30 WIB menggunakan dua mobil," ujar dia di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/5/2017).

Namun, sehari berada di Pantai Cidora, sang pembimbing memberikan kabar 13 siswanya terseret ombak. Delapan orang berhasil diselamatkan, tapi lima lainnya masih dicari.

"Jam 17.00 WIB, pembimbing menginformasikan belasan santri terseret ombak," kata Iwan.

Iwan mengatakan, kelima santri adalah Rijal Amarullah, Wisnu Dwi, Khalid Abulah Hasan, Muhammad Syaifullah, Abdul Aziz, dan Faisal Ramadhan.

Para korban adalah para penghapal Alquran. Bahkan, di antara korban, yakni Muhammad Syaifullah, merupakan murid berprestasi. Dia mampu menghapal tujuh juz.

"Korban sanggup menghapal tujuh juz. Padahal target dari sekolah kami, siswa cukup menghapal enam juz saja," ujar dia.

Saat ini, pencarian masih dilakukan Polisi Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut. Pihak pesantren juga menerjunkan tim SAR internal.

"Terakhir jam 10 pagi dapat informasi belum ada perkembangan. Kami akan informasi setiap saat kepada keluarga korban," Iwan menandaskan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya