Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Kaji Aturan Penghentian Reklamasi

Kajian itu bisa dimulai dari dampak yang ditimbulkan oleh reklamasi tersebut.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 18 Mei 2017, 05:05 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 05:05 WIB
anies -sandi
Anggota Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Marco Kusumawijaya. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar Tata Kota selaku anggota Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Marco Kusumawijaya, mengatakan timnya masih mengkaji aturan-aturan yang nantinya dibutuhkan Anies-Sandi untuk menghentikan reklamasi.

"Masih kita kaji aturan-aturannya. Masih mengkaji instrumen apa yang paling tepat. Pasti tidak satu instrumen kan," ucap Marco saat ditemui di kawasan Jalan Timor No.12 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, (Rabu, 17/5/2017).

Kajian itu, kata dia, bisa dimulai dari dampak yang ditimbulkan oleh reklamasi tersebut. Bahkan dia menyebut, kini sudah terjadi perubahan kondisi lingkungan di kawasan reklamasi. Termasuk soal banyaknya ikan yang mati.

"Kalau dilihat dengan peta Google Earth, kalau dilihat ke belakang dan membandingkan dengan sekarang, sudah terjadi perubahan arus, penumpukan arus. Inget tahun lalu dan tahun sebelumnya banyak sekali ikan mati karena penumpukan sedimentasi. Penumpukan sedimentasi yang tiba-tiba melakukan dekomposisi itu menyerap banyak sekali oksigen dan itu yang membuat ikan mati," jelas Marco.

Termasuk pula kajian dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang sebelumnya menjabat, Rizal Ramli, yang menyatakan proyek reklamasi harus dimoratorium. Itu menjadi salah satu kajian dari tim sinkronisasi Anies-Sandi.

"Instrumen audit, instrumen SK Gubernur, instumen Keppresnya mungkin ditinjau kembali berarti harus bicara dengan pemerintah pusat kemudian tata ruangnya harus tetap ada. Perda zonasinya harus tetap ada," pungkasnya.

Komunikasi dengan Djarot

Untuk mendukung hal tersebut, Marco menegaskan perlu adanya berkomunikasi dengan Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terkait pembahasan kebijakan soal reklamasi. Namun begitu, rencana tersebut belum terlaksana dengan baik.

"Beliau (Djarot) sibuk. Dulunya ada dua orang (sama Ahok) sekarang tinggal sendiri kan. Setahu saya, yang meminta ketemu tentu saja Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur terpilih. Kita masih nunggu kabar," ujar Marco.

Ketua Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said sebelumnya juga berharap bisa menggelar pertemuan antara Anies - Sandi dengan Djarot dalam waktu secepatnya.

"Jadi kami berharap dalam waktu dekat Pak Gubernur dan Pak Wagub bisa bertemu dengan Pak Plt Gubernur bersama timnya untuk secara formal kita mulai berkomunikasi," pungkas Sudirman di Rumah Partisipasi Anies-Sandi, Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya