Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara khusus datang ke Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, untuk menyaksikan latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC). Jokowi melihat seluruh rangkaian latihan prajurit dalam mempertahankan wilayah NKRI.
Sebelum latihan dimulai, Jokowi mendapat penjelasan dari Pangkostrad Letjen TNI Eddy Rachmayadi. Eddy menjelaskan skenario latihan tempur dan beberapa alutsista yang akan beraksi selama latihan.
Latihan tempur ini diikuti oleh 5.900 prajurit TNI yang berasal dari berbagai satuan. Di antaranya berasal dari Satuan Tugas Darat, Satuan Tugas Laut, Satuan Tugas Udara, Satuan Darat lanjutan, Satuan Manuver Infanteri dan Kavaleri, Satuan Bantuan Tempur, dan Satuan Bantuan Administrasi.
Advertisement
Alutsista terbaik juga unjuk kebolehan pada latihan ini. Jajaran TNI AU mengerahkan 1 KRI Kelas Sigma, 1 KRI Kelas LPD, 1 KRI Kelas Parchim, 4 Sea Rider Kopaska, 5 Tank Amfibi BMP 3F, dan 8 Panser Amfibi BTR50 M.
TNI AU mengikutsertakan 1 FLT PTTA (Skd 51 Spo), 1 FLT BTU (4 pesawat), 1 FLT Sul (4 pesawat), 1 FLT Linud (9 pesawat C-130), 1 FLT Kdol/Dalpur/Taifib (1 pesawat CN-295), 1 FLT Jun Sandha (1 CN-295), dan 1 FLT Standby SAR (1 helikopter).
Kemudian dari TNI AD mengerahkan setidaknya 15 unit Multi Kaliber Roket Astros, 6 unit Meriam 155 Cesar, 6 unit Meriam 76, 9 unit Giant Bow Arhanud, 2 unit Helikopter MI 17, 2 unit Helikopter MI 35, 10 unit Helikopter Bell 412, 18 unit MBT Leopard, 1 unit Recovery Tank, 1 unit Tank Avlb, 20 unit MI 13, 14 unit Tank Marder, 3 unit Panser Anoa Mo, 1 unit Panser Anoa Ko, 10 unit Jet Ski, 10 Unit Sea Rider, dan 2 unit kapal motor cepat.
Selama latihan berlangsung, Jokowi berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo yang duduk di sisi kanan. Sementara di sisi kiri Jokowi duduk Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
"Ingin saya sampaikan bahwa latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat ini sangat penting sekali. Ingin kita tunjukkan betapa solidnya TNI mengadakan latihan dalam rangka pertahanan kita, dalam rangka menunjukkan kepada kita semuanya kesiapan TNI untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Jokowi, Jumat, 19 Mei 2017.
Menurut dia, untuk dapat mengadakan latihan tempur yang paripurna seperti ini tentu memiliki persiapan yang panjang dan matang. Butuh waktu enam bulan untuk menyiapkan seluruh kebutuhan pendukung latihan hingga terlaksana.
"Latihan seperti ini sudah berjalan selama enam bulan, bukan hari ini saja. Sudah enam bulan dengan tahapan-tahapan yang pada hari ini tadi bisa kita lihat bersama betapa kesiapan baik di darat, laut, dan udara betul-betul dalam keadaan siap apabila diperlukan oleh negara," jelas Jokowi.
Selain Gatot dan Ryamizard, menteri kabinet kerja lainnya hadir. Antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Lalu Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono.