Liputan6.com, Bali - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan pada masyarakat di Pulau Dewata agar rasa kecintaan terhadap nilai-nilai Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak sebatas slogan.
"Percuma kalau kecintaan terhadap Pancasila dan NKRI hanya menjadi slogan dan wacana. Mari kita tanya pada diri sendiri, apa kita sudah berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," kata Pastika saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar, Minggu (21/5/2017).
Menurut dia, kecintaan itu hendaknya diaktualisasikan dalam tindakan nyata. Dia mencontohkan perilaku dalam keseharian yang mencerminkan nilai Pancasila. Mulai dari Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap individu hendaknya berprinsip bahwa Tuhan dari berbagai umat dengan latar belakang agama yang berbeda-beda adalah satu.
Advertisement
Selanjutnya Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab harus diaktualisasikan melalui sikap memanusiakan sesama. "Sila kedua antara lain bisa ditunjukkan dengan semangat peduli dan berbagi," ucap dia seperti dikutip dari Antara.
Menurut Pastika, program Bali Mandara yang 100 persen prorakyat miskin merupakan bukti nyata aktualisasi nilai Pancasila. "Pelaksanaan program Bali Mandara kita arahkan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat kurang mampu agar kesenjangan dengan yang kaya tak makin lebar," ujarnya.
Melalui berbagai upaya tersebut, dia berharap Bali dapat memberi getaran positif bagi gerakan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan memperkokoh keberadaan NKRI.
Di sisi lain, Pastika menginformasikan bahwa hingga kini Bali tetap dalam kondisi aman dan kondusif. Namun dia mengingatkan bahwa keamanan dan ketertiban bukanlah sesuatu yang serta merta terjadi atau jatuh dari langit.
"Keamanan dan ketertiban itu harus diupayakan secara terus menerus," katanya seraya mencontohkan kondisi lingkungan di seputaran Lapangan Puputan Margarana, Denpasar.
Â