Mungkinkah Bom Kampung Melayu Dirakit di Garut?

Namun tepat sepekan sebelum kejadian bom Kampung Melayu meledak, Ahmad bersama Neni, istri keduanya terlihat meninggalkan kontrakan kedua.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 28 Mei 2017, 17:16 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 17:16 WIB
Bom Kampung Melayu
Sebuah kardus panci presto ditemukan di kontrakan, terduga bomber Kampung Melayu, AS, di Garut, Sabtu (27/5/2017). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sebuah kardus bekas bergambar panci presto ditemukan di belakang kontrakan RT 01/RW 06 Kampung Cempaka, Karang Pawitan, Garut, Jawa Barat, rumah terduga bomber Kampung Melayu, Jakarta Timur, Ahmad Sukri.

Penemuan kardus panci presto itu semakin menguatkan keterlibatan Ahmad sebelum kejadian pada Rabu 24 Mei 2017 malam. Mungkinkah rakitan bom Kampung Melayu diracik di Garut?

Lurah Lebak Jaya Wawan mengatakan, data kedatangan Ahmad Sukri berikut anak dan para istrinya terdaftar di Ketua RT 01 Kampung Cempaka. Saat itu, kedatangan Ahmad dan para istrinya itu bermaksud izin mengontrak rumah di wilayah tersebut selama setahun.

"Namun hanya lima bulan kontrakan itu diisi, sebelum kejadian Kampung Melayu (Bom)," ujar dia, Sabtu, 27 Mei 2017.

Ia mengungkapkan, kardus bekas bergambar panci presto itu pertama kali ditemukan Ketua RT setempat. "Infonya dari pak RT itu ditemukan di belakang rumah," kata dia.

Sebuah kardus panci presto ditemukan di kontrakan, terduga bomber Kampung Melayu, AS, di Garut, Sabtu (27/5/2017). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Selama di kampung itu, Wawan mengatakan, diketahui Ahmad mengontrak dua rumah. Rumah pertama bercat abu-abu berada di RT 01/RW 06 Kampung Cempaka yang ditempati Hilda bersama kedua anaknya. Sedangkan kontrakan kedua bercat kuning yang berada di RT 03/RW 06 ditempati istri kedua dan ketiga Ahmad yakni Neni Nuraini dan Enok Erniawati.

Namun tepat sepekan sebelum kejadian bom Kampung Melayu meledak, Ahmad bersama Neni, istri keduanya terlihat meninggalkan kontrakan kedua yang bercat kuning dengan tergesa-gesa.

"Waktu itu pak Ahmad sama teh Neni bergegas membawa barang-barangnya, saya sempat tanya, mau ke mana pak? dia jawab mau pulang dulu. Kebetulan teh Neni mau munggahan (menyambut hari pertama puasa) di rumah ibunya," kata Asep, salah seorang warga, menirukan ucapan Ahmad.

Dari hasil penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Jumat lalu, ditemukan beberapa perabotan rumah yang tidak dibawa Ahmad Sukri, yakni tikar, karpet, bantal, hel warna hitam, lima buah ember warna hitam, jerigen serta kardus yang tergolong baru bergambar panci.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan dua bomber Kampung Melayu yakni Ikhwan Nur Salam dan Ahmad Syukri diketahui terafiliasi dengan jaringan Mudiriyah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya. Kelompok ini salah satu pendukung utama Bahrun Naim warga Indonesia yang juga pentolan ISIS di Suriah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya