Status soal Rizieq Mengancam Fiera Lovita, Ini Kata Mensesneg

Status-status itu dianggap telah menghina ulama dan Islam. Pada gilirannya, menimbulkan kemarahan sekelompok orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2017, 17:31 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 17:31 WIB
Facebook
Ilustrasi. (Doc: Forbes)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang dokter di Solok, Sumatera Barat, Fiera Lovita, mengaku terancam hidupnya setelah mengunggah status di Facebook. Status tersebut berkaitan dengan Rizieq Shihab, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) dan dugaan kasus pornografi percakapan seks yang menjeratnya.

Mensesneg Pratikno menyatakan, aparat kepolisian telah menjaga Fiera. "Sejak tiga hari yang lalu,  Kapolda sudah kawal. Saya menelepon Kapolri dan Wakapolri yang kemudian perintahkan Kapolda. LBH juga mendampingi," kata Pratikno kepada Liputan6.com melalui pesan pendek.

Fiera mengunggah status itu di Facebook pada 19 sampai 21 Mei 2017. Isinya:

"Kalau tidak salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacara n 7 juta umat yg siap mendampingimu, jgn run away lg dunk bib"

"Kadang fanatisme sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur lg, masih dipuja & dibela"

"masi ada yg berkoar2 klo ulama mesumnya kena fitnah, loh...dianya kaburr, mo di tabayyun polisi beserta barbuk ajah ga berani"

Status-status itu dianggap telah menghina ulama dan Islam. Pada gilirannya, menimbulkan kemarahan sekelompok orang. Ia pun didatangi langsung, diteror melalui telepon dan media sosial. Ia juga diminta menuliskan surat pernyataan dan permintaan maaf dengan meterai.

Fiera hanya tinggal bertiga dengan anaknya yang berusia 8 dan 9,5 tahun. Ketika dihubungi Liputan6.com Sabtu, 27 Mei 2017, mengenai kelanjutan kasusnya, perempuan itu menjawab, "Semua sudah selesai. Saya masih di Solok."

Dalam surat yang beredar di media sosial, Fiera menyatakan, "Atas berbagai pertimbangan di atas yaitu keselamatan saya dan anak-anak saya serta tidak adanya pihak yang akan melindungi saya di sini, ditambah suasana di lingkungan pekerjaan yang sudah tidak nyaman lagi, saya memutuskan untuk berkeinginan keluar dari Kota Solok, Sumatera Barat ini."

Ia melanjutkan, "Saya tidak mempunyai pilihan lain lagi, dan menurut beberapa pihak yang saya ajak berkonsultasi, pindah adalah solusi pilihan terbaik untuk situasi dan keadaan saya ini." 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya