Syafii Maarif: Doa Positif Rekatkan Lintas Iman

Syafii Maarif mengungkapkan bahwa sebangsa dan senegara itu harus saling menguatkan.

oleh Yanuar H diperbarui 01 Jun 2017, 05:06 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 05:06 WIB
Syafii Maarif
Syafii Maarif komentari vonis Ahok 2 tahun penjara, Selasa (9/5/2017). (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Jakarta - Walaupun dalam kondisi sakit sariawan, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif berbicara panjang terkait toleransi dan semangat keberagaman. Seperti soal doa jemaat gereja Kotabaru yang mendoakan umat muslim yang berpuasa.

"Sebangsa dan senegara itu harus saling menguatkan. Doa positif itu juga merekatkan lintas iman. Dan juga merekatkan hubungan kita sesama bangsa," ujar Syafii Maarif saat ditemui di masjid Nogotirto Sleman, Yogyakarta, Rabu 31 Mei 2017.

Buya, begitu biasa ia disapa, saat ini berusa 82 tahun. Dia mengaku tidak tertarik dengan perayaan ulang tahun dirinya yang jatuh pada hari ini. Ia pun enggan mengomentari momen spesialnya itu lantaran dinilai bukan sebagai tradisi.

"Ulang tahun itu bukan tradisi saya. Jadi silakan teman-teman memaknai sendiri," ujar dia

Ketidaktertarikannya membahas hari lahirnya ini ditambah dengan dirinya yang sedang sakit sariawan sehingga ia tidak berhasrat memberikan keterangan. Pria kelahiran Sumpur Kudus, Sumatera Barat, 31 Mei 1935 ini menolak dengan halus permintaan wawancara perihal hari lahirnya.

"Sariawan ini. Sudah sudah ya. Sakit sudah tiga hari ini," ujar Syafii Maarif.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya