Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat tinggal beberapa bulan lagi. Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat sebelumnya mengatakan, jika merujuk pada Undang-Undang, tahapan pilkada sudah harus dimulai pada pertengahan 2017.
Seiring dengan itu, nama-nama calon gubernur (cagub) pun sudah bermunculan. Sebagian besar dari mereka merupakan sosok yang tidak asing bagi masyarakat Jawa Barat. Sebab, nama-nama itu masih atau pernah menjadi pejabat di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga
Beberapa nama yang mencuat yakni Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), artis Desy Ratnasari, dan mantan Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf.
Advertisement
Berdasarkan jajak pendapat yang digelar lembaga survei Indo Barometer pada 17-23 Mei 2017, dari nama-nama itu, cagub yang paling disukai masyarakat Jabar adalah Ridwan Kamil yakni 88,7 persen, Deddy Mizwar 83,0 persen, Dedi Mulyadi 80,9 persen, Dede Yusuf 80,2 persen, dan Abdullah Ggymnastiar (Aa Gym) 80,2 persen.
Dari survei itu juga terungkap lima cagub yang paling dikenal, yakni Deddy Mizwar 99 persen, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) 94,9 persen, Desy Ratnasari 94,9 persen, Dede Yusuf 92,4 persen, dan Ridwan Kamil 88,8 persen.
"Tingkat pengenalan para calon relatif stabil, kecuali Ridwan Kamil yang naik signifikan dari 65,4 persen menjadi 88,8 persen," demikian tertulis dalam keterangan yang diterima, Rabu (7/6/2017).
Survei Indo Barometer yang melibatkan 800 responden di seluruh wilayah Jawa Barat, dengan menggunakan metode multistage random sampling dan margin error kurang lebih 3,46 persen ini, juga memperlihatkan kecenderungan alasan masyarakat Jabar dalam memilih calon gubernur.
Berdasarkan survei itu, masyarakat Jabar lebih cenderung memilih cagub yang berwibawa yakni 13,0 persen, dibanding yang dekat dengan rakyat (12,3 persen) atau yang pintar/intelektual (11,5 persen), kinerja bagus (9,4 persen), dan berpengalaman (8,5 persen).
Dibandingkan dengan survei Februari 2017, secara umum alasan memilih masih sama. Namun, alasan berwibawa naik dari posisi lima ke posisi satu.