Liputan6.com, Kudus Ini kisah mengenai rupakata tentang estetika. Kaligrafi ialah seni yang mengakar ribuan tahun dalam peradaban islam. Kaligrafi atau dalam islam disebut hat salah satu media syiar syarat akan pesan illahi dalam bentuk,pola dan warna.
Merambah nusantara bersama masuknya para penyebar agama pada abad ke 11 masehi Kudus merekam sejak pijakan dan perkembangan seni kaligrafi.
Seperti ditayangkan Potret Menembus SCTV, Senin (12/6/2017).PSKQ Pesantren seni rupa dan kaligrafi Alquran satu dari segelintir institusi yang menjaga eksistensi pesan gores yang berestetika ini.
Advertisement
Terletak di Desa Undaan Lor, PSKQ mengasah para santri menjadi seniman kaligrafi yang berwawasan islam Al Khatatth. Dari awalnya menyisir warga sekitar, kini PSKQ kini menjadi salah satu acuan pembelajaran kaligrafi. Satu diantaranya adalah Hasan Al Basri yang berasal dari Ogan Ili, Sumatera Selatan.
Banyak hal didapat dari kaligrafi, buat Hasan ini menjadi sarana pemuas dahaga diri, bahkan termasuk sebagai sanggar ekonomi. Kaligrafi adalah olah rasa, penggambaran tingkat emosional dari sang perupa.
Setiap tarikan kuas adalah nafas, karena kaligrafi merupakan perwujudan kepandaian hati lewat alat-alat ragawi.