Liputan6.com, Garut - Jalur yang sempit dan berkelok di sepanjang jalur mudik nasional Jawa Barat (Jabar) bagian selatan, mulai Limbangan dan Malangbong, rentan terjadi kecelakaan. Dalam sepekan, empat nyawa pemudik motor melayang di jalur itu.
AKP Dedi Rustandi, petugas Polres Garut yang berjaga di jalur mudik Limbangan-Malangbong mengatakan, tingginya volume kendaraan yang melintas di jalur itu menyebabkan arus lalu lintas padat.
Baca Juga
"Hampir tiap hari, ada saja laporan pemudik (kecelakaan) terutama yang menggunakan motor meninggal," ujar dia, saat ditemui di pos pelayanan terpadu, Pos Ramadniya 2017, Jumat (23/06/2017).
Advertisement
Menurutnya, sikap kurang hati-hati serta berkurangnya konsentrasi dari pengguna kendaraan di jalur itu menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan.
Selain itu, medan jalur yang terbilang berat dengan banyaknya tikungan tajam, tanjakan serta turunan yang curam, meminta seluruh pengguna jalan wajib berhati-hati.
"Inginnya buru-buru, padahal mereka kan sudah capai di perjalanan, akhirnya seperti itu (kecelakaan). Seharusnya tetap hati-hati, sambil memperhatikan petunjuk dan imbauan yang diberikan," papar dia.
Selama masa mudik berlangsung, ia terus meminta petugas khususnya yang tengah piket jaga, untuk mengingatkan pentingnya kewaspadaan selama berkendaraan. "Kalau mengingatkan kan kewajiban kita, namun tetap pada akhirnya kembali ke individunya juga," ujarnya.
Selama sepekan terakhir tercatat empat nyawa meninggal dunia di jalur mudik Limbangan hingga Malangbong yang melintasi Garut, Jawa Barat. Korban pertama, Dana Ramdana (36), warga Kampung Pabrik RT 1 RW 5 Desa Wanakerta, Cibatu, Kabupaten Garut.
Korban kedua, Erik Handiyan (28), warga asal dusun Caringin, RT 8/13, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Korban ketiga Muhana (63), warga Kampung Tegal Kadu, Desa Sirnajaya, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Namun satu korban pemudik motor lainnya, hingga laporan ini dibuat belum mendapatkan data dan identitas secara utuh.
Jalur Limbangan hingga Malangbong memang terkenal tidak bersahabat bagi pemudik motor, aspal jalan yang terbilang baik menyebabkan pengguna jalan di jalur ini kerap menggeber kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Namun sepertinya pemudik terkadang lupa, jalanan sepanjang jalur itu terbilang sempit dan hanya dua ruas, sementara volume kendaraan yang melintas terbilang padat, tak ayal satu kesalahan kecil pun yang mereka lakukan, maka nyawa taruhannya.
Saksikan juga video di bawah ini: