Pengerjaan Trans Papua Wamena-Mumugu Dapat Ijin Kementerian LHK

Pembangunan jalan Trans Papua ruas Wamena-Mumugu telah mendapatkan ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

oleh nofie tessar diperbarui 24 Jun 2017, 15:11 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2017, 15:11 WIB
Pengerjaan Trans Papua Wamena-Mumugu Dapat Ijin Kementerian LHK
Pembangunan jalan Trans Papua ruas Wamena-Mumugu telah mendapatkan ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan jalan Trans Papua ruas Wamena-Mumugu yang sebagian besar melintasi area Taman Nasional Lorentz telah mendapatkan ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Perijinin diperoleh setelah ditandatanganinya kesepakatan kerja sama antara Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiratno di Jakarta, Rabu (21/6) malam.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura, Osman Marbun mengatakan, dari 284,3 Km total panjang ruas Wamena-Mumugu, 188,9 Km diantaranya melintasi wilayah Taman Nasional Lorentz. Selain ruas tersebut, saat ini juga sedang diproses ijin serupa untuk ruas jalan Wamena-Eranotali. Perijinan tersebut dinilai penting oleh Osman agar tidak ada regulasi yang dilanggar dalam pembangunan jalan Trans Papua.

"Dengan ini diharapkan pada tahun 2019 sudah terbuka semua untuk Trans Papua," sambungnya.

Untuk pembukaan lahan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga bekerja sama dengan Direktorat Zeni TNI-AD. Osman mengatakan, 2017 merupakan tahun kedua pihaknya kerjasama dengan TNI-AD untuk pembukaan lahan. Untuk ruas Wamena-Mumugu turut dibangun 35 jembatan yang sebagian rangka baja. Lebar jembatan yang dibangun bervariasi antara 60 meter, 100 meter dan 120 meter.

"Tahun ini yang sedang kita kerjakan ada tujuh jembatan," terang Kepala BBPJN XVIII.

Pembangunan jalan Trans Papua menjadi salah satu prioritas pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dalam pengerjaannya, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi di lapangan seperti topografi medan yang berbukit dan lembah, cuaca ekstrem di lapangan, hak tanah ulayat, hingga gangguan sosial.

"Selain itu Papua kan wilayahnya sangat besar, sehingga memang masih banyak perlu dibangun jalan yang membutuhkan biaya cukup besar," terang Osman.

Panjang jalan Trans Papua yang dibangun mencapai 4.330.07 Km, dimana masih ada 479,04 Km (11 persen) diantaranya belum tersambung. Jumlah tersebut ditargetkan akan berkurang menjadi 366,2 Km (8 persen) saja yang belum tersambung pada akhir tahun ini. Keberadaan jalan Trans Papua diharapkan dapat menurunkan biaya komoditas dan logistik di pulau tersebut yang akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.


Powered By:

Ditjen Bina Marga - Kementerian PUPR

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya