Liputan6.com, Jakarta - Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang dirayakan oleh seluruh umat Islam, setelah menjalankan ibadah puasa selama 30 hari. Tak terkecuali bagi 23 tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka pun turut menjalankan salat Idul Fitri di lapangan tenis Pomdam Guntur Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2017) pagi.
Usai salat Id, 6 tahanan di antaranya langsung dibawa ke Gedung KPK lama di Kavling C1 Kuningan Jakarta Selatan. Para tahanan pun akan saling bersilaturahmi dengan keluarga mereka yang sudah mendapat izin membesuk dari KPK.
Advertisement
Pada perayaan Idul Fitri ini, tak ada satupun tahanan yang memakai rompi oranye tahanan KPK yang selalu melekat kepada mereka. Kebanyakan, mereka memakai baju serba putih menandakan hari ini adalah hari yang suci.
Pantauan Liputan6.com, para tahanan yang diboyong ke Gedung C1 usai Salat Id di Guntur antara lain, tahanan kasus suap mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar. Dia memakai batik lengan panjang bewarna coklat dan peci hitam.
Selain itu, ada pula tahanan kasus megakorupsi e-KTP, Irman yang menggunakan baju koko putih, tahanan kasus suap pajak PT EK Prima Handang Soekarno, dan tahanan kasus suap pengadaan kapal perang sekaligus mantan Dirut PT PAL, M Firmansyah Arifin.
Selanjutnya, tahanan kasus dugaan suap Gubernur Bengkulu sekaligus Istri Gubernur Bengkulu Lily Martiani Maddari yang menggunakan baju dan kerudung hijau tosca. Tahanan kasus suap DPRD Jatim Rohayati yang memakai baju gamis putih dan hijab coklat muda.
Yang terlihat mencolok adalah tahanan kasus korupsi pengadaan pupuk Siti Marwah. Dia memakai baju gamis bermotif bunga yang dipadukan dengan kerudung coklat.
Meski jam besuk yang diizinkan oleh KPK baru dibuka pada pukul 10.00-13.00 WIB, beberapa keluarga tahanan sudah ada yang berdatangan untuk menjenguk di Idul Fitri ini.