Polri Duga Penyerang 2 Anggota Brimob Terkait ISIS

Motif yang digunakan menyerupai penyerangan yang dilakukan dua terduga teroris di Mapolda Sumatera Utara beberapa hari lalu.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 01 Jul 2017, 13:31 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 13:31 WIB
20161125- Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin di Ponpes Buntet-JAbar-Polri
Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Ponpes Buntet di Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/11). Wakapolri meminta para Kiayi menjaga keutuhan NKRI. (Foto : Polri)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri terus menyelidiki kasus penyerangan terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, atau persis di sebelah Lapangan Bhayangkara Polri. Polisi menduga pelaku penyerangan memiliki kaitan dengan kelompok radikal ISIS.

"Hampir ada (kaitannya dengan ISIS), tapi masih dikembangkan Densus 88," ujar Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2017).

Apalagi motif yang digunakan menyerupai penyerangan yang dilakukan dua terduga teroris di Mapolda Sumatera Utara beberapa hari lalu. Terduga teroris di Mapolda Sumatera Utara itu diketahui berafiliasi dengan ISIS.

"Kalau kita lihat motif hampir sama dengan di Medan. Sementara Densus 88 sedang dalami, mudah-mudahan dalam waktu dekat berhasil diidentifikasi," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya.

Sebelumnya, seorang pria tidak dikenal diduga bernama Mulyadi menyerang dua anggota Brimob bernama AKP Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bakhtiar usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, 30 Juni 2017 sekitar pukul 19.40 WIB.

Mulyadi tewas ditembak petugas lantaran tidak terlihat akan menyerahkan diri usai melukai kedua anggota Brimob itu. Dalam KTP yang ditemukan, Mulyadi tercatat sebagai mahasiswa dengan alamat Pagaulan, RT 012, RW 005, Kelurahan Suka Resmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

 

 

Saksikan video di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya