Ditjen Cipta Karya Siap Dukung Proyek Jakarta Sewerage System

Ditjen Cipta Karya melakukan penandatangan kontrak Pekerjaan Jasa Konsultansi Services Sistem Pengolahan Limbah Terpusat Zona 1.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 10 Jul 2017, 17:56 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 17:56 WIB
Ditjen Cipta Karya Siap Dukung Proyek Jakarta Sewerage System
Ditjen Cipta Karya melakukan penandatangan kontrak Pekerjaan Jasa Konsultansi Services Sistem Pengolahan Limbah Terpusat Zona 1.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya melakukan penandatangan kontrak Pekerjaan Jasa Konsultansi Engineering Services Sistem Pengolahan Limbah Terpusat (Jakarta Sewerage System) Zona 1, di Jakarta, Jumat (07/07/2017). 

Penandatangan kontrak dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen PLP Strategis Albert Reinaldo dengan Kepala Perwakilan Yachiyo Engineeriing Co. Ltd. Takeshi WATANABE, joint operation (JO) PT. Reka Desindo Mandiri, PT. Dwikarsa Envacotama, dan PT. Kwarsa Hexagon. Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, hadir langsung menyaksikan penandatangan kontrak tersebut.

Sri Hartoyo mengungkapkan, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat di Provinsi DKI Jakarta yang dikenal dengan istilah Jakarta Sewerage System (JSS), dibagi menjadi 15 Zona Pelayanan, dimana Zona 1 dan Zona 6 merupakan kegiatan prioritas nasional yang diharapkan dapat dimulai konstruksinya.

"Proyek JSS merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diharapkan dapat dilakukan percepatan untuk segera diselesaikan, oleh karena itu dibutuhkan dukungan dari semua yang hadir disini. Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR siap mendukung semua yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini," tutur Sri Hartoyo.

Durasi waktu pengerjaan dari proyek ini selama 28 bulan, yang dimulai sejak bulan Juli 2017-Oktober 2019. Dengan lingkup pekerjaan meliputi kaji ulang hasil survei PPP termasuk basic design IPAL, detail desain jaringan perpipaan Zona 1 dan detail desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) nya apabila skema Public Private Partnership (PPP) tidak diterapkan, tender assistance untuk jaringan perpipaan, tender assistance untuk IPAL, fasilitasi implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL), dan transfer teknologi.

"Kami berharap, setelah ditandatangani kontrak ini, waktu pembuatan Desain dapat dipercepat sehingga pembangunan fisik DKI Jakarta Sewerage Zona 1 dapat segera direalisasikan," tutur Sri Hartoyo.

Sri Hartoyo menambahkan, pembangunan Jakarta Sewerage Zona 1 merupakan _pilot project_, dan akan dibangun di sisi barat Waduk Pluit dengan luas empat hektar. Sementara total nilai kontrak penyusunan engineering services yang ditandatangani sebesar Rp 115,7 miliar dari pinjaman Pemerintah Jepang. Sedangkan untuk pembangunan fisik JSS Zona 1 akan memerlukan biaya investasi sebesar lebih kurang Rp 8,1 trilyun yang direncanakan dimulai pada triwulan ke-3 tahun 2019.

 

Powered By:

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya