Kemendikbud Minta Warga Lapor Bila Ada Pungli PPDB 2017

Inspektorat Jenderal Kemendikbud bekerja sama dengan Saber Pungli mengantisipasi pungutan liar dalam proses PPDB 2017.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 12 Jul 2017, 11:33 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 11:33 WIB
20160615-Pendaftaran PPDB Jalur KMS Kota Yogya Diminati Siswa -Jogja
Sejumlah siswi mengisi formulir Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2016/2017 di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Rabu (15/6). PPDB jalur Kartu Menuju Sehat (KMS) diminati siswa untuk mendapatkan sekolah favorit. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Inspektorat Jenderal Kemendikbud bekerja sama dengan Saber Pungli mengantisipasi pungutan liar dalam proses Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) 2017. Apabila ada orangtua siswa yang dipungut biaya dalam PPDB, sebaiknya melaporkan hal tersebut kepada dinas pendidikan di daerahnya masing-masing.

"Kita kerja sama dengan Saber Pungli. Kalau ada dugaan (pungli) bisa tanya langsung kepada kepala dinas pendidikan setempat. Ini teman-teman mohon pengertiannya bisa tanya di inspektorat masing-masing daerah," ujar Irjen Kemendikbud, Daryanto di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Daryanto menuturkan, berdasarkan aturan Permendikbud Nomor 17 tahun 2017, penerimaan siswa baru ‎di sekolah yang diselenggarakan pemerintah atau masyarakat yang mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) itu tidak dipungut biaya. Karena dana penerimaan siswa itu sudah dialokasikan dalam dana operasional sekolah.

‎"Bagi orangtua yang di sekolah dipungut, saya katakan itu tidak benar dan itu harus diberi sanksi keras," kata Daryanto.

Daryanto menambahkan, telah ada pengumuman atau edaran bahwa sekolah yang diselenggarakan pemerintah daerah, sekolah yang menerima dana BOS dilarang melakukan pungutan pelaksanaan PPDB maupun perpindahan peserta didik yang notabene bertentangan dengan Permendikbud Nomor 17 tahun 2017. ‎

"Kami mengharapkan kerja sama yang baik dari seluruh pihak sehingga pelaksanaan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017 dapat berjalan dengan terkendali, aman dan nyaman tanpa menimbulkan dampak-dampak yang tidak optimal,‎" tandas Daryanto.

Dalam penerimaan siswa baru 2017 ini, pengaduan terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 38 pengaduan, Banten 26 pengaduan, Jawa Timur 25 pengaduan, serta DKI Jakarta 10 pengaduan. Akan tetapi, Daryanto mengatakan pengaduan tersebut bukan terkait pungutan liar tetapi mayoritas disebabkan sistem zonasi yang baru diberlakukan pada PPDB 2017.


Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya