Syafii Maarif: Tak Ada Salahnya Presiden Reshuffle Kabinet

Syafii Maarif menilai, masih ada beberapa menteri yang tidak bekerja maksimal.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Jul 2017, 16:13 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 16:13 WIB
Jokowi Temui Buya Syafii Maarif Ditemani 2 Elite PKB
Buya Syafii Maarif dan Jokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP), Syafii Ma'arif , bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Usai pertemuan, pria yang akrab disapa Buya Syafii itu punya pandangan tersendiri soal kabar perombakan (reshuffle) kabinet yang ramai dibicarakan.

Secara pribadi, perombakan kabinet tidak begitu penting bagi dia. Namun, kalau terlalu banyak yang dirombak tidak baik juga untuk pemerintah.

"Kan kalau terlalu banyak bongkarnya, dia payah juga," kata Syafii di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Dia menilai, masih ada beberapa menteri yang tidak bekerja maksimal. Waktu dua tahun ini memang harus dimaksimalkan betul oleh Jokowi untuk mengoptimalkan kinerja pemerintah.

"Tinggal dua tahun lagi ini. Kalau terlalu banyak reshuffle, bongkar pasangnya nanti jadi apa kita?" imbuh dia.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu memang tidak berkompeten menilai kinerja para menteri. Namun, menurut dia, tidak ada salahnya Presiden mengganti menteri yang kinerjanya kurang maksimal.

"Kalau enggak bisa dipertahankan, kinerjanya kurang maksimal, bisa diganti," ujar Buya Syafii.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya