Ada Sanksi Reshuffle Kabinet untuk Parpol Koalisi Mbalelo?

Sebagian partai pendukung pemerintah sudah mulai tidak solid sepanjang isu reshuffle bergulir.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Jul 2017, 06:10 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 06:10 WIB
Menteri Kabinet Kerja mengenakan pakaian adat saat upacara Hari Lahir Pancasila.
Menteri Kabinet Kerja mengenakan pakaian adat saat upacara Hari Lahir Pancasila. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Dinamika perombakan atau reshuffle kabinet terus bergulir. Sebagian partai pendukung pemerintah sudah mulai tidak solid sepanjang isu reshuffle kabinet bergulir.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung tidak bisa memastikan seluruh partai pendukung pemerintah tetal solid saat ini. Dia hanya berharap, tingkat soliditas itu terus terjaga.

"Insya Allah," jawab Pramono singkat, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Pramono enggan membahas lebih dalam soal perombakan kabinet dan soliditas partai koalisi pemerintah. Keretakan mulai terlihat saat pembahasan RUU Pemilu.

Ketika ditanya seberapa solid, jawabannya pun sama. "Insya Allah," imbuh dia.

Beberapa partai koalisi pemerintah mulai tidak sejalan soal penentuan Presidential Threshold. Yang cukup keras bersuara adalah PAN.

Pramono juga memberi jawaban serupa terkait sanksi reshuffle kabinet bagi partai koalisi yang 'mbalelo' alias membelot.

"Insya Allah," dia memungkas.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya