Disdik DKI: Bullying Pelajar di Thamrin City Bermula dari Ledekan

Agar kejadian seperti di Thamrin City tak berulang, Sopan mengingatkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Jul 2017, 09:46 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 09:46 WIB
Ilustrasi Kasus Bullying
Ilustrasi Kasus Bullying (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, bullying siswi SMP yang videonya tersebar di Thamrin City, Jakarta Pusat, pada Jumat pekan lalu, tidak ada hubungan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Menurut Sopan, bullying yang  dilakukan siswa SMP kelas VII dari sejumlah sekolah itu disebabkan saling meledek lewat telepon seluler. Hal tersebut diketahui usai investigasi Disdik DKI.

"Sudah investigasi antara pendidikan dan polisi. Korban dan pelakunya dipanggil, menceritakan duduk perkara berawal dari ledekan handphone dan ketemuan di Thamrin City. Intinya peristiwa itu enggak ada kaitan dengan  MPLS," ujar Sopan saat dihubungi, Selasa (18/7/2017).

Sopan menegaskan, 3 pelaku bullying telah dikembalikan ke orangtua atau dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, Kartu Jakarta Pintar (KJP) mereka juga dicabut.

"Aturan harus ditegakkan, bahwa yang bersangkutan dikembalikan ke orangtuanya. Kedua adalah KJP nya dicabut," ucap Sopan.

Menurut Sopan, pembully dan korban sudah berbaikan.

"Korbannya kan anak SD. Tapi pelakunya anak SMP. Korban dan pelaku dulunya di SD yang sama, jadi sudah saling kenal. Saat ini sudah berbaikan," ujar dia.

Agar kejadian seperti di Thamrin City tak berulang, Sopan mengingatkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak.

"Bullying di lingkungan sekolah itu membuka mata hati kita semua bahwa pendidikan jadi tanggung jawab orangtua, masyarakat dan pemerintah. Kalau bisa jangan membuat peserta didik makin buram, makin pesimis," pungkas Sopan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya