Siswa Pelaku Bullying di Thamrin City Sempat Bohongi Orangtua

Pelaku yang rata-rata masih duduk di bangku kelas 7 SMP dan kelas 6 SD itu berpamitan pergi ke kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 19 Jul 2017, 06:33 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 06:33 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy sambangi SMP pelaku bullying di Jakarta Pusat
Mendikbud Muhadjir Effendy sambangi SMP pelaku bullying di Jakarta Pusat (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak sembilan pelajar SMP dan SD yang terlibat aksi bullying atau perundungan di kawasan Thamrin City diperiksa penyidik Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang. Berdasarkan pengakuan sementara, para pelajar ini sempat membohongi orangtua mereka sebelum mem-bully temannya.

Wakapolsek Metro Tanah Abang Kompol Eko Prasetyo mengatakan, pelaku yang rata-rata masih duduk di bangku kelas 7 SMP dan kelas 6 SD itu berpamitan pergi ke kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Alasan itu diberikan agar mereka bisa menemui korban di kawasan Thamrin City, Jakarta Pusat.

"Sebagian besar dari mereka mengaku kepada orangtuanya saat itu sedang mengikuti kegiatan ekskul," ujar Eko di Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).

Pelaku dan korban merupakan teman sepermainan yang tinggal di kawasan Kebon Kacang dan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pelajar yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda ini bahkan membentuk geng yang dinamai Brother of Santay (BOS).

"Mereka (pelaku dan korban) membentuk kelompok yang kita sebut geng bermain. Mereka juga menerapkan etika-etika sendiri yang berlaku di geng tersebut," papar dia.

Namun, Eko enggan membeberkan motif dan kronologi terjadinya aksi bullying yang melibatkan anak di bawah umur tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan materi penyidikan yang akan dibawa ke proses persidangan.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim mengungkapkan, sembilan pelaku bullying terdiri dari dua laki-laki dan tujuh perempuan. Sementara korban berinisial SW diketahui masih duduk di bangku kelas 6 SD.

"(Pelaku) usianya ada yang di bawah 12 tahun, ada yang di atas 12 tahun," kata Mustakim.

Sebelumnya, aksi bullying yang dilakukan sejumlah siswi SMP viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 1 menit itu, terlihat seorang siswi remaja yang mengenakan seragam putih-putih dijambak dua pelajar seusianya.

Korban yang dikelilingi teman-teman pelaku hanya bisa pasrah. Tak hanya itu, korban juga dipaksa mencium kaki salah satu siswa yang sempat menjambaknya. Alih-alih melerai (bullying), sejumlah siswa yang ada di lokasi justru menyoraki dan bertepuk tangan.

Pelaku yang diketahui berjumlah sembilan orang ini masing-masing berinisial AS siswi dari SMPN 273 Jakarta, HR dari SMP Muhammadiyah 6, RA dari SD Muhamadiyah 56, RZ dari SDN Kebon Melati 03, RN dari SDN Kebon Melati 02, SA dari SDN Kebon Kacang 01, AA dari SDN Kebon Kacang 03, SN dari SDN Kebon Kacang 01 dan F siswi dari SDN Kebon Kacang 01.


Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya