Petugas Antisipasi Jemaah Indonesia Tersesat di Masjidil Haram

Sektor khusus itu diisi dari unsur TNI/Polri yang akan berpatroli keliling Masjid Haram selama 24 jam secara bergantian.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 31 Jul 2017, 18:33 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 18:33 WIB
Jemaah Haji lakukan ritual thawaf di Masjidil Haram, Mekah
Jemaah Haji lakukan ritual thawaf di Masjidil Haram, Mekah (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Liputan6.com, Mekah - Kehadiran sektor khusus (Seksus) Masjidil Haram yang dikelola langsung oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekah pada musim haji tahun ini antara lain adalah upaya untuk mengantisipasi jemaah yang tersesat.

Kepala PPIH Daker Mekah Nasrullah Jasam mengatakan, seksus yang terdiri dari unsur TNI/Polri itu akan melakukan patroli keliling Masjid al-Haram selama 24 jam secara bergantian. Mereka berada di Maktab Manazil dengan jumlah personel 21 petugas.

"Antisipasi jemaah haji tersesat kami akan maksimalkan Seksus Masjidil Haram,” kata Nasrullah di Kantor Daker di Mekah, Senin (32/7/2017).

Menurut Nasrullah, kendala pemasangan tanda-tanda petunjuk arah tersebut adalah ketatnya peraturan yang diterapkan oleh Baladiyah (semacam polisi) Arab Saudi. Kendati demikian, dalam berbagai pertemuan pihaknya terus mengusulkan gagasan pemasangan tanda-tanda itu.

Dia menyebutkan, untuk konteks Madinah, usulan tersebut pernah mendapat respons bagus. "Pemerintah setempat memasang petunjuk arah berbahasa Indonesia. Di Raudhah misalnya, ada petunjuk berbahasa Arab untuk minimal toilet yang sebelumnya tidak terpasang," terang dia.

Nasrullah mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan fungsi seksus tersebut sehingga kasus jemaah haji tersesat bisa diminimalisir sebisa mungkin.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya