Top 3 News Hari Ini: TNI dan Thailand Saling Jajal Ilmu Tempur

Top 3 News Hari Ini, Royal Thai Air Force (RTAF) menjajal keahlian tempur TNI Angkatan Udara di pangkalan udara, Pekanbaru, Riau.

oleh Moch Harun SyahM SyukurPutu Merta Surya Putra diperbarui 01 Agu 2017, 21:17 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 21:17 WIB
20161105-Latihan Para Tentara Wanita Afganistan-Kabul
Prajurit wanita dari Tentara Nasional Afghanistan (ANA) mengikuti latihan menembak di Kabul Military Training Centre (KMTC), 26 Oktober 2016. Keahlian prajurit wanita ANA tak perlu diragukan lagi dalam hal berperang dan bela diri (REUTERS/Mohammad Ismail)

Liputan6.com, Pekanbaru - Top 3 News Hari Ini, 200 Royal Thai Air Force (RTAF) dan 100 prajurit TNI menggelar latihan tempur bersama di pangkalan udara, Pekanbaru, Riau.

Selain tentara, latihan perang ini juga menggunakan jet tempur yang dimiliki oleh RTAF dan TNI. Dari TNI AU dikerahkan F16 Fighting Falcon serta Hawk 100/200 dari Skadron Udara 16 dan 12 Lanud Roesmin Nurjadin.

Selain bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara negeri Gajah Putih dengan Indonesia, latihan tempur ini diharapkan dapat saling bertukar pengetahuan, taktir, dan juga kebudayaan. 

Sementara itu, kabar order fiktif yang sempat menggemparkan Ibu Kota hingga merugikan dua diver Gojek, kini berbuah manis.

Adalah Sugiarti alias Arti yang menjadi dalang semua order fiktif yang ditujukan pada Jajat dan Dafi. Sebelumnya Arti sempat mengelak dengan mengatakan ponselnya hilang.

Dia mengaku melakukan itu lantaran cintanya bertepuk sebelah tangan, sehingga dia berniat membalas dendam.

Berita ini paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 news hari ini:   

1. Tentara Thailand Jajal Kekuatan Militer Indonesia di Pekanbaru

Aksi prajurit Paskhas TNI AU melakukan penerjunan statis dan dinamis dari pesawat Hercules C-130 dalam Latihan Tempur Angkasa Yudha 2016 di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10). (REUTERS/Beawiharta)

Angkatan Udara Thailand atau Royal Thai Air Force (RTAF) menjajal keahlian tempur TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. 

"Ini latihan gabungan ke-18, dan kali ini Pekanbaru menjadi tuan rumah. Pekan lalu latihan yang sama dilakukan bersama Republic of Singapore Air Force," ujar ‎Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Age Wiraksono.

"Ke depan harapannya hubungan people to people antara kita dengan Thailand semakin dekat. Sehingga komunikasi prajurit kita yang merupakan calon pemimpin masa depan semakin baik, banyak hal positif yang bisa diambil dari sini," tuturnya.

Latihan gabungan ini nantinya akan dilangsungkan di langit Provinsi Riau dengan sejumlah pola latihan tempur yang telah disiapkan antarkedua militer tersebut.

Selengkapnya...

2. Dendam Cinta Ditolak, Alasan Sugiharti Kirim Order Fiktif Gojek

Petugas PPSU Ahmad Maulana juga menjadi korban order fiktif ojek online. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Penyidik Polres Jakarta Timur resmi menetapkan Sugiharti atau Arti sebagai tersangka kasus order fiktif Gojek dan pencemaran nama baik terhadap Julianto Sudrajat atau Jajat serta petugas PPSU bernama Ahmad Maulana alias Dafi.

"Arti mengaku, motifnya sakit hati dia karena cintanya ditolak. Dendamlah dia ini ceritanya. Mengakui perbuatannya," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Arti berharap dari pertemuan dengan Jajat dan Dafi bisa dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan.

Sebelumnya, Arti membantah tudingan tersebut dengan dalih ponselnya hilang. Bahkan, Arti mengaku pernah menjadi korban order fiktif serupa.

Selengkapnya...

3. Sugiharti Tersangka Kasus Gojek Fiktif, Mantan Pacar Bersyukur

(Liputan6.com/ilustrasi)

Penyidik Polres Metro Jakarta Timur resmi menetapkan status tersangka kepada Sugiharti, atas dugaan order fiktif dan pencemaran nama baik Julianto Sudrajat, yang disebarkan lewat media sosial.

Terkait hal itu, Julianto mengaku bersyukur. Dia berharap tidak ada lagi kejadian yang serupa di kemudian hari.

"Dan kalau untuk mediasi, saya tunggu instruksi polisi. Karena kita kan harus taat hukum," ujar Julianto.

Dua orang mengaku menjadi korban order fiktif jasa transportasi berbasis aplikasi online itu.

Selengkapnya...

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya