Liputan6.com, Jakarta Rakyat Mengadu Garam Langka, Daya Beli Turun dan Tak Punya Lahan
Di hadapan Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla dan Jajaran Menteri Kabinet Kerja, Ketua MPR Zulkifli Hasan ceritakan pengalamannya saat bertemu langsung mendengarkan keluhan rakyat di berbagai daerah.
"Di Aceh Pak Jokowi, saya menyaksikan ekonomi yang bergerak maju dan membangun. Kedai kopi larut malam pun masih buka dan ramai pengunjung," ujar Zulkifli Hasan saat sidang tahunan MPR di Jakarta, Rabu (16/8).
Advertisement
Namun ketika mengunjungi Sumatera Utara, Zulkifli Hasan menerima banyak keluhan tentang daya beli masyarakat dan kelangkaan garam.
"Di Pasar Central Medan saya bertemu Ibu Jubaedah pedagang sembako. Omzet turun dan susah dapat garam karena langka di pasar dan mahal," jelasnya.
Dari Aceh, Zulkifli Hasan juga ceritakan pengalamannya mengunjungi Sulawesi Selatan yang ekonominya tumbuh pesat. Ternyata kuncinya adalah pembangunan berbasis rakyat
"Di Sulawesi Selatan tambang milik rakyat, pertanian milik rakyat, bahkan sampai warung warung pun semuanya milik rakyat. Inilah kunci pesatnya ekonomi Sulsel," katanya.
Hal yang sebaliknya justru ia temukan di Kalimantan. Dengan lahan dan hutan yang begitu luasnya, tapi jarang sekali yang dimiliki penduduk lokal.
"Saya bertemu 1000 orang dan tanyakan adakah yang punya lahan 50 hektar, tidak ada. Terus sampai tinggal 10 orang hanya segelintir yang memiliki lahan," ucapnya.
Sebagai Ketua MPR, lanjut Zulkifli sudah tugasnya untuk mendengarkan langsung aspirasi rakyat di seluruh daerah.
"Semoga cerita dan keluhan rakyat ini menjadi masukan untuk Pemerintahan Presiden Jokowi dan Pak JK," kata Zulkifli.
(*)