JK Sebut Johannes Marliem Perampok Uang Negara

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyinggung sosok Johannes Marliem saat berbicara di Global Summit Congress of Indonesia Diaspora.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Agu 2017, 11:57 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2017, 11:57 WIB
Johannes Marliem
Johannes Marliem (Facebook/Johannes Marliem)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyinggung sosok Johannes Marliem saat berbicara di Global Summit Congress of Indonesia Diaspora. Seorang warga Amerika Serikat yang disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus e-KTP.

Dia menyebut yang bersangkutan merupakan contoh yang buruk bagi diaspora. Dia menyebut Johannes berkomplot untuk merampok negara.

Diaspora adalah orang-orang Indonesia yang menetap di luar negeri atau orang Indonesia yang berpindah kewarganegaraan.

"Ada juga diaspora yang melakukan hal yang tidak seharusnya. Barusan kita mendengar berita duka, kematian Johannes Marliem. Dia ternyata mempunyai kelompok mau merampok bangsa ini. Merampok keuangan negara ini," ucap JK di Hotel JW Luwansa, Jakarta, Senin (21/8/2017).

Dia pun meminta hal tersebut jangan diikuti. Seharusnya, lanjut dia, berkomplot itu hanya dalam kebaikan.

"Nah itu, jangan diikuti seperti itu. Berkomplot untuk merampok kekayaan negara dengan ilmunya. Ah, bahaya itu," lanjut JK.

JK meminta agar tidak lagi ada yang bertindak seperti Johannes Marliem. Dia berpesan agar ilmu yang didapat diaspora digunakan untuk membangun bangsa Indonesia.

"Kita ingin dengan ilmu Anda membangun bangsa ini sebaik-baiknya," pungkas Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Johannes Marliem disebut-sebut sebagai saksi kunci kasus e-KTP. Dia mengaku memiliki sejumlah bukti terkait korupsi tersebut. Namun, beberapa waktu lalu, Johannes meninggal dunia diduga karena bunuh diri.

Johannes Marliem merupakan warga negara Indonesia yang berpindah kewarganegaraan ke Amerika Serikat. Johannes resmi menjadi warga negara AS sejak 2014.

 

Saksikan video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya