Uskup Ignatius Suharyo: Pancasila Bukan Main Harganya

Uskup Ignatius menyatakan dalam rumusannya, Pancasila diamalkan dengan rumusan yang semakin adil beradab sesuai sila kedua.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Agu 2017, 22:07 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 22:07 WIB
Keuskupan Agung Jakarta Sampaikan Pesan Paskah 2017
Uskup KAJ Mgr. Ignatius Suharyo saat menyampaikan pesan Paskah 2017 di Wisma Katedral, Jakarta, Minggu (16/4). Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) juga membedah perilaku koruptif yang terjadi di Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Merayakan keuskupannya yang ke-20, Mgr Ignatius Suharyo berpesan bahwa Pancasila menjadi catatan bagi umat untuk terus diamalkan dalam berbangsa dan bernegara.

"Yang ingin saya kerjakan adalah sesuai dengan penugasan pimpinan tertinggi gereja yaitu melayani umat melayani umat ke arah mana? Kalau ini di Keuskupan Agung Jakarta ada yang namanya arah dasar, di mana memandang Pancasila sebagai kekayaan, bukan main harganya bagi bangsa ini," kata Uskup Suharyo kepada Liputan6.com di Gereja Katedral Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Dalam rumusannya, Pancasila diamalkan dengan rumusan yang semakin adil beradab sesuai sila kedua. "Dan sejak tahun 2016 sampai 2020, tiap tahun berkaitan dengan Pancasila. Untuk tahun ini, temanya 'Aku Bhinneka aku Indonesia dan begitu terus sampai sila ke-lima," terang Uskup yang sebelumnya bertugas di Keuskupan Agung Semarang ini.

Makna Pancasila terus direnungkan oleh Keuskupan Agung Jakarta. Hal ini terus diimplementasikan dengan khotbah serta pertemuan di lingkungan demi tercipta kewarganegaraan yang baik.

"Kami merenungkan Pancasila, menggali kekayaan dengan pertemuan di lingkungan, khotbah di gereja, buku panduan yang memang dibuat untuk itu. Dan ini dapat menjadikan kami negara yang baik berdasar nilai Pancasila," pungkas Uskup Suharyo.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya