Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi positif pernyataan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa dan Sumatera, Nusron Wahid.
Sebelumnya, Nusron mengatakan, partai berlambang pohon beringin itu masih membuka pintu bagi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk ditetapkan menjadi calon Gubernur Jawa Barat.
Baca Juga
Dedi mengatakan, pernyataan yang dilontarkan Nusron merupakan suplemen baginya untuk meningkatkan angka popularitas dan elektabilitas menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat, Juni 2018.
Advertisement
"Saya malah terima kasih kepada Pak Nusron, karena pernyataan beliau saya dibicarakan banyak orang. Saya menganggap itu suplemen untuk terus bekerja," ujar Dedi di sela pertemuan internal DPD Partai Golkar Jawa Barat, Selasa 22 Agustus 2017 di Kantor DPD Golkar Jalan Maskumambang, Kota Bandung.
Dedi mengakui, fokusnya selama ini tinggal meningkatkan angka keterpilihan personal, setelah sebelumnya berhasil meningkatkan elektabilitas Partai Golkar di Jawa Barat yang menempati posisi tertinggi.
Sebagai kader, ucap Dedi, pihaknya akan patuh terhadap apa pun keputusan DPP Partai Golkar dalam konteks Pilgub Jawa Barat 2018. Asalkan, keputusan tersebut merupakan keputusan organisasi bukan keputusan perorangan.
"Saya patuh dan siap mengamankan apa pun keputusan Partai Golkar secara kelembagaan, tapi tentu saja bukan keputusan perorangan. Niatnya harus berangkat dari penguatan kelembagaan partai, bukan niat perorangan," katanya melanjutkan.
Keinginan Golkar
Sehari sebelumnya, Senin 21 Agustus, Ketua Bidang Eksekutif, Legislatif, dan Pemenangan Pilkada DPP Partai Golkar, Yahya Zaini, menganggap pernyataan Nusron Wahid sebagai pendapat perorangan.
Pada prinsipnya, DPP Partai Golkar akan tetap merekomendasikan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018.
"Itu kan terus disimulasikan, prinsip Partai Golkar sudah jelas, ingin Dedi Mulyadi maju di Pilgub Jabar, Dia (Nusron) mengomentari survei yang beredar di luar," kata Yahya.
Prestasi Dedi yang berhasil menjadikan Partai Golkar di Jawa Barat menempati posisi tertinggi dalam survei, menjadi pertimbangan utama DPP Partai Golkar untuk memberikan rekomendasi tersebut. Ke depan, tinggal dibangun skema koalisi untuk pemenangan Pilgub Jabar 2018.
"Tinggal nanti langkah-langkahnya bagaimana, kan masih penjajakan," pungkas Yahya.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement